Paidi mengubah pola menanam porang sehingga bisa lebih cepat dipanen. Dengan begitu akan lebih menguntungkan petani yang menanamnya.
Sang miliarder yang tinggal Desa Kepel, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun itu saat ini menjadi tujuan banyak petani yang ingin membudidayakan porang. Para petani ingin meniru yang dilakukan mantan pemulung itu sehingga sukses membudidayakan porang.
Menurut Paidi, porang merupakan tanaman penghasil umbi yang biasa tumbuh di hutan. Porang pada umumnya tumbuh liar di bawah naungan pohon lain. Itu yang membuat porang lama untuk bisa dipanen. Bisa dua hingga tiga tahun.
Ia kemudian mencoba membudidayakan porang agar bisa dipanen lebih cepat. Setelah melakukan banyak percobaan, ternyata porang bisa dibudidayakan di persawahan. Dengan pemupukan dan perawatan, pertumbuhan porang lebih cepat dan hasil yang lebih berlimpah.
Dengan pola tanam baru, Paidi bisa memanen 70 ton porang di satu hektare lahan. Padahal saat mencoba dulu, satu hektare lahan hanya menghasilkan sembilan ton umbi porang.