Kasus klitih atau kekerasan jalanan membuat warga Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resah. Polres Sleman sudah memetakan daerah rawan dan membagikan tips untuk menghindari klitih.
"Titiknya sekarang yang rawan (kekerasan jalanan alias klitih) di jalan kabupaten, mulai simpang empat Kronggahan ke selatan. Beberapa kejadian kekerasan jalanan terjadi di sana," ujar Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Rudy Prabowo saat ditemui wartawan di Mapolres Sleman, Selasa (4/2/2020).
Meski jalan kabupaten rawan kekerasan jalanan, Rudy meminta warga Sleman tidak resah. Dia memastikan bakal menindak para pelaku klitih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masyarakat diimbau tidak resah, walaupun memang faktanya seperti itu (ada kekerasan jalanan), kami fokus untuk menangani," tegasnya.
Selain di jalan kabupaten, kata Rudy, pada dasarnya semua jalan di Sleman tergolong rawan. Apalagi jalan yang sepi dan minim penerangan saat malam.
"Setiap jalan yang sepi, tidak ada penerangan, itu rawan. Kalau dari beberapa kejadian, poinnya seperti itu, karena tidak ada pengawasan dan kondisi gelap, mereka (pelaku kekerasan jalanan) bisa leluasa untuk mengayunkan sajam," jelasnya.
"Semua jalan bisa jadi berbahaya karena kurang penerangan dan sepi," lanjutnya.