Kasus klitih di Yogyakarta sedang ramai dibicarakan netizen di Twitter. Tagar #DIYdaruratklitih dan #Klitih diserukan puluhan ribu netizen.
Sejumlah netizen yang mencuit tagar ini antara lain, @m_dzikril, "Dari semalem sampe sekarang serius kepikiran, adek" yg paginya sekolah, malemnya klitih. Kapan mereka ngerjain PR-nya. #DIYdaruratklitih"
Selain itu ada akun @tjandradp, "Dinas Nakertrans, biaya perjalanan Jogja ke wuhan brpa ya? Mohon para pelaku klitih itu bisa kali di transmigrasi ke Wuhan Cina. Disini ga ada gunanya juga mereka hidup -.- #DIYdaruratklitih"
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat detikcom meminta tanggapan terkait trending ini ke Polda DIY, polisi memastikan semua kasus kejahatan jalanan alias klitih selama 2020 terungkap.
"Kasus pada 2019 tidak ada kasus (klitih) yang tidak terungkap. Yang 2020, ada tiga kejadian baru saja, sedang dikejar," ujar Direskrimum Polda DIY Kombes Burkan Rudi Satria saat berbincang dengan detikcom, Selasa (4/2/2020).
Burkan menegaskan klitih menjadi permasalahan bersama. Polisi sebagai penegak hukum, kata Burkan, akan menjalankan tugas dan perannya.
"Kalau tanggapan saya soal trending itu, ya (pelaku) saya tangkap," lanjutnya.
"Masalahnya, apakah kita akan begini terus? Tolong dong yang punya anak, keluarga, orang tuanya berperan. Kita pasti, sebagai penegak hukum. Lalu bagaimana keluarga sebagai ujung terdepan untuk pencegahan?" kata Burkan.
Menurutnya, ada pemerintah daerah, sekolah, dan keluarga yang memegang peran pencegahan yang harus ambil tindakan. Tugas pokok saat ini, menurut Burkan, adalah soal pencegahan.
"Kalau soal pengungkapan kasus, semua terungkap," tuturnya.
(sip/mbr)