Geliat GNPF Ulama Jelang Pilkada Medan

Round-Up

Geliat GNPF Ulama Jelang Pilkada Medan

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 04 Feb 2020 07:21 WIB
Ahmad Arfah-detikcom/ GNPF Sumut dengan Pengurus DPC Gerindra Medan, Senin (3/2/2020)
Foto: Ahmad Arfah-detikcom/ GNPF Sumut dengan Pengurus DPC Gerindra Medan, Senin (3/2/2020)
Medan -

Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Sumatera Utara bergeliat menyambut Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Medan. Setelah menjaring nama-nama calon wali kota, GNPF-U Sumut melakukan 'safari' ke partai politik.

Pada akhir Januari, GNPF-U Sumut mengeluarkan 13 nama yang bakal didukung untuk maju di Pilkada Medan 2020 baik lewat partai atau jalur perseorangan. Penjaringan nama ini dilakukan GNPF-U Sumut secara tertutup.

Nama-nama tersebut yakni Tifatul Sembiring, MS Kaban, Romo Muhammad Syafii, Muhammad Hatta, Sakhyan Asmara, Dedi Iskandar Batubara, Ihwan Ritonga, Salman Alfarisi, Irfan Hamidi, Safii Effendi, Muhammad Safii, Affan Lubis, dan Rahmat Shah.



Wakil Ketua GNPF Sumut Tumpal Panggabean, yang juga menjadi Ketua Tim Penjaringan untuk Pilkada Medan mengatakan tokoh-tokoh itu akan diajak berdiskusi soal kesiapan maju di Pilkada Medan. Dia mengaku sudah berkoordinasi dengan GNPF-Ulama pusat.

"Kita juga siapkan jika mereka tidak didukung maju untuk mengambil langkah independen," ucap Tumpal, Jumat (31/1/2020).

Tumpal mengatakan GNPF Sumut bakal membangun komunikasi dengan parpol, terutama PKS-Demokrat-PAN, untuk mengusung salah satu dari 13 nama yang dijagokan. Dia juga menyindir soal keberadaan menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution, dalam bursa cawalkot Medan.

"Kita kan sudah melihat tiga partai ini ingin membentuk poros baru. Jadi menyambut itu kita melihat cuma tiga partai ini yang oposisi. Ini disebabkan oleh oligarki penguasa. Kita tahu sendiri Bobby mau maju di Kota Medan. Bagi kita, Bobby itu oligarki kekuasaan. Itu yang membuat kita harus melihat itu. Ini tidak bisa dibiarkan," ujar Tumpal.


Terbaru, GNPF-U Sumut menyambangi kantor DPC Gerindra Medan untuk membahas bakal calon wali kota Medan. GNPF meminta Gerindra mengusung kader sendiri untuk maju menjadi bakal cawalkot Medan.

Geliat GNPF Ulama Jelang Pilkada MedanFoto: Ahmad Arfah Lubis/ GNPF Sumut menemui anggota Fraksi Demokrat DPRD MEdan membahas Pilkada Medan


"Kami melihat di Gerindra ini punya visi-misi yang sama sejak awal. Biarlah kami berjibaku di bawah, tapi bawa kepentingan umat ini. Di 13 tokoh yang kami rilis itu, ada juga kader terbaik Gerindra. Kami harapkan ada dorongan khusus yang dilakukan Partai Gerindra untuk mendorong kadernya," kata Wakil Ketua GNPF Sumut, Tumpal, di kantor DPC Gerindra Medan, Senin (3/2).

Tumpal mengatakan GNPF hanya berkomunikasi dengan empat partai itu adalah Gerindra, PKS, PAN, dan Demokrat. Khusus untuk Gerindra, GNPF meminta partai berlambang kepala garuda itu menolak jika kadernya dijadikan calon wakil wali kota. Oleh karena itu GNPF meminta Gerindra mengeluarkan surat resmi dukungan kepada kadernya di Pilkada Medan.


"Hari ini Gerindra bisa jalan sendiri. Dan itu sangat aneh dalam politik jika Prabowo tidak mengusung kadernya di Pilkada Medan. Ini menjadi penyimpangan politik jika Gerindra menjadi wakil. Tidak ada rumusnya secara politik kita mampu, secara elektabilitas kita kuat, tapi kita mau jadi wakil. Kita lihat kesatriaan Prabowo untuk mengusung kadernya menjadi calon wali kota," jelas Tumpal.

Dari Gerindra, GNPF menyambangi Partai Demokrat Medan. GNPF mendukung poros baru yang diinisiasi Demokrat, PAN, dan PKS soal calon Wali Kota Medan.

GNPF menilai poros baru ini dibuat untuk melawan oligarki politik. GNPF menilai ada kekuatan politik yang ingin membuat sistem oligarki di Medan.

"Ada penguasa memainkan oligarkinya. Hari ini Medan mau diuji coba, dan alhamdulillah Demokrat meresponsnya ingin membangun poros baru dengan partai-partai lain. Kita ingin menolak adanya calon tunggal di Kota Medan dengan gaya oligarki ini," ujar Wakil Ketua GNPF Sumut Tumpal Panggabean di ruang Fraksi Demokrat DPRD Medan, Jl Kapten Maulana Lubis, Senin (3/2).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads