Pilwalkot Medan 2020 cukup menjadi sorotan. Sejumlah parpol politik hingga ormas Islam turut menjaring pencalonan pejabat daerah di Ibu Kota Sumatera Utara itu.
Tiga parpol, yakni PKS, PAN, dan Partai Demokrat, sepakat menggagas silaturahmi poros baru menjelang Pilkada Medan. Ketiga parpol ini ingin mendorong munculnya tokoh baru dalam kontestasi politik di Medan.
"Kita menggagas silaturahmi dalam Pilkada Medan dengan poros baru. Ada kesepakatan silaturahmi kebersamaan menuju suksesnya Pilkada Medan. Arti sukses adalah tepat menentukan calon," ujar Ketua DPC Demokrat Medan Burhanuddin Sitepu kepada wartawan, Rabu (15/1/2020).
Burhanuddin menuturkan poros baru disebut akan memetakan kondisi Medan dan calon-calon yang terbaik untuk Pilkada Medan. Burhanuddin menepis jika poros baru 3 parpol ini disiapkan untuk Ihwan Ritonga dan Bobby Nasution.
"Kami tidak bicara kandidat. Kita kesepakatan mengusung putra terbaik di Kota Medan, ada unsur ketokohan. Jadi kita mau betul-betul mencari sosok yang terbaik," kata Burhanuddin.
Sementara itu Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Sumatera Utara juga turut melakukan penjaringan bakal calon wali kota Medan. Ada 13 nama yang bakal didukung untuk maju di Pilkada Medan 2020 baik lewat partai atau jalur perseorangan.
13 Nama itu adalah Tifatul Sembiring, MS Kaban, Romo Muhammad Syafii, Muhammad Hatta, Sakhyan Asmara, Dedi Iskandar Batubara, Ihwan Ritonga, Salman Alfarisi, Irfan Hamidi, Safii Effendi, Muhammad Safii, Affan Lubis, dan Rahmat Shah.
Wakil Ketua GNPF Sumut Tumpal Panggabean, yang juga menjadi Ketua Tim Penjaringan untuk Pilkada Medan menyebut pola penjaringan dilakukan tertutup. Nantinya, tokoh-tokoh itu akan diajak berdiskusi soal kesiapan maju di Pilkada Medan.
"Kita juga siapkan jika mereka tidak didukung maju untuk mengambil langkah independen," ucapnya, Jumat (31/1/2020).
Tumpal mengatakan GNPF Sumut bakal membangun komunikasi dengan parpol, terutama PKS-Demokrat-PAN, untuk mengusung salah satu dari 13 nama yang dijagokan. Dia juga menyindir soal keberadaan menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution, dalam bursa cawalkot Medan.
"Kita kan sudah melihat tiga partai ini ingin membentuk poros baru. Jadi menyambut itu kita melihat cuma tiga partai ini yang oposisi. Ini disebabkan oleh oligarki penguasa. Kita tahu sendiri Bobby mau maju di Kota Medan. Bagi kita, Bobby itu oligarki kekuasaan. Itu yang membuat kita harus melihat itu. Ini tidak bisa dibiarkan," ujar Tumpal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Manuver GNPF Ulama Sumut sudah diinformasikan ke GNPF Ulama pusat. Dia berharap GNPF Ulama pusat juga membantu berkomunikasi dengan DPP partai terkait.
"Ke GNPF Pusat sudah kita informasikan, ke Sekjen GNPF pusat Ustaz Edy Mulyadi. Ke Ketua nanti biar Sekjen yang komunikasi. Nanti kalau nama-nama ini sudah mengerucut, nanti kita minta tolong ke GNPF pusat untuk komunikasi dengan DPP partai," jelasnya.
Selain GNPF, sejumlah ormas Islam di Kota Medan mengajukan 6 nama sebagai bakal calon wali kota untuk maju di Pilkada Medan 2020. Keenam nama yang diajukan oleh koalisi Ormas Islam itu adalah Irfan Hamidy, Dedi Iskandar Batubara, Azwir Ibnu Azizi, Latif Khan, Qosim Nurseha, dan Abdul Hakim Siagian.