Manuver Poros Baru dan GNPF Ulama di Ibu Kota Sumatera Utara

Round-Up

Manuver Poros Baru dan GNPF Ulama di Ibu Kota Sumatera Utara

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 01 Feb 2020 05:43 WIB
ilustrasi pilkada serentak 2015
ilustrasi pilkada serentak. (Foto: Ilustrasi oleh Zaki Alfarabi)
Medan -

Pilwalkot Medan 2020 cukup menjadi sorotan. Sejumlah parpol politik hingga ormas Islam turut menjaring pencalonan pejabat daerah di Ibu Kota Sumatera Utara itu.

Tiga parpol, yakni PKS, PAN, dan Partai Demokrat, sepakat menggagas silaturahmi poros baru menjelang Pilkada Medan. Ketiga parpol ini ingin mendorong munculnya tokoh baru dalam kontestasi politik di Medan.

"Kita menggagas silaturahmi dalam Pilkada Medan dengan poros baru. Ada kesepakatan silaturahmi kebersamaan menuju suksesnya Pilkada Medan. Arti sukses adalah tepat menentukan calon," ujar Ketua DPC Demokrat Medan Burhanuddin Sitepu kepada wartawan, Rabu (15/1/2020).



Burhanuddin menuturkan poros baru disebut akan memetakan kondisi Medan dan calon-calon yang terbaik untuk Pilkada Medan. Burhanuddin menepis jika poros baru 3 parpol ini disiapkan untuk Ihwan Ritonga dan Bobby Nasution.

"Kami tidak bicara kandidat. Kita kesepakatan mengusung putra terbaik di Kota Medan, ada unsur ketokohan. Jadi kita mau betul-betul mencari sosok yang terbaik," kata Burhanuddin.

Sementara itu Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Sumatera Utara juga turut melakukan penjaringan bakal calon wali kota Medan. Ada 13 nama yang bakal didukung untuk maju di Pilkada Medan 2020 baik lewat partai atau jalur perseorangan.

13 Nama itu adalah Tifatul Sembiring, MS Kaban, Romo Muhammad Syafii, Muhammad Hatta, Sakhyan Asmara, Dedi Iskandar Batubara, Ihwan Ritonga, Salman Alfarisi, Irfan Hamidi, Safii Effendi, Muhammad Safii, Affan Lubis, dan Rahmat Shah.



Wakil Ketua GNPF Sumut Tumpal Panggabean, yang juga menjadi Ketua Tim Penjaringan untuk Pilkada Medan menyebut pola penjaringan dilakukan tertutup. Nantinya, tokoh-tokoh itu akan diajak berdiskusi soal kesiapan maju di Pilkada Medan.

"Kita juga siapkan jika mereka tidak didukung maju untuk mengambil langkah independen," ucapnya, Jumat (31/1/2020).

Tumpal mengatakan GNPF Sumut bakal membangun komunikasi dengan parpol, terutama PKS-Demokrat-PAN, untuk mengusung salah satu dari 13 nama yang dijagokan. Dia juga menyindir soal keberadaan menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution, dalam bursa cawalkot Medan.

"Kita kan sudah melihat tiga partai ini ingin membentuk poros baru. Jadi menyambut itu kita melihat cuma tiga partai ini yang oposisi. Ini disebabkan oleh oligarki penguasa. Kita tahu sendiri Bobby mau maju di Kota Medan. Bagi kita, Bobby itu oligarki kekuasaan. Itu yang membuat kita harus melihat itu. Ini tidak bisa dibiarkan," ujar Tumpal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Manuver GNPF Ulama Sumut sudah diinformasikan ke GNPF Ulama pusat. Dia berharap GNPF Ulama pusat juga membantu berkomunikasi dengan DPP partai terkait.

"Ke GNPF Pusat sudah kita informasikan, ke Sekjen GNPF pusat Ustaz Edy Mulyadi. Ke Ketua nanti biar Sekjen yang komunikasi. Nanti kalau nama-nama ini sudah mengerucut, nanti kita minta tolong ke GNPF pusat untuk komunikasi dengan DPP partai," jelasnya.

Selain GNPF, sejumlah ormas Islam di Kota Medan mengajukan 6 nama sebagai bakal calon wali kota untuk maju di Pilkada Medan 2020. Keenam nama yang diajukan oleh koalisi Ormas Islam itu adalah Irfan Hamidy, Dedi Iskandar Batubara, Azwir Ibnu Azizi, Latif Khan, Qosim Nurseha, dan Abdul Hakim Siagian.



PKS Medan mengapresiasi langkah ormas-ormas Islam melakukan pemetaan untuk bursa cawalkot. Namun PKS tetap memperjuangkan kader sendiri untuk Pilkada Medan.

"Hasil keputusan ormas-ormas tersebut mudah-mudahan menjadi khazanah bagi bursa bakal calon wali kota dan wakil wali kota Medan. Kedua, kita belum sampai kepada tahapan apakah nama-nama itu masuk radar PKS atau tidak, sampai hari ini kita masih memperjuangkan mengusung kader partai," kata Ketua PKS Medan Salman Alfarisi.

Salman juga mengatakan PKS bakal melihat respons masyarakat soal nama-nama bakal cawalkot Medan yang ada. Lalu, siapa kader yang sedang diperjuangkan PKS untuk menjadi cawalkot Medan?

"Seluruh kader PKS berpotensi menjadi cakada (calon kepala daerah). Itu sangat bergantung kepada dinamika komunikasi politik baik kepada parpol, bakal calon, ormas, maupun masyarakat," jelas Salman.



Lebih lanjut, PAN bakal mempertimbangkan nama-nama yang dimunculkan oleh GNPF Ulama Sumut. Sekretaris DPW PAN Sumut Hendra Cipta mengatakan partainya memiliki mekanisme sendiri dalam menjaring dan menentukan calon kepala daerah yang bakal diusung. PAN di daerah bakal melaksanakan mekanisme yang sesuai dengan aturan partai.

"Kalau DPD dan DPW akan mengikuti mekanisme," kata Cipta.

Adapun keenam nama yang diajukan oleh koalisi Ormas Islam itu adalah Irfan Hamidy, Dedi Iskandar Batubara, Azwir Ibnu Azizi, Latif Khan, Qosim Nurseha, dan Abdul Hakim Siagian. Hendra menyebut munculnya nama-nama itu menjadi masukan.

"Kalau ada ormas-ormas memberikan sinyal untuk enam tokoh yang kita lihat memang capable, kapasitasnya memenuhi dan semuanya tokoh-tokoh yang luar biasa di Medan. Tapi bagi kita itu ya untuk masukan akhirnya. Karena pada akhirnya semua harus dihitung persiapan dan segala macam," ucapnya.

PAN sendiri memiliki enam kursi di DPRD Kota Medan dan butuh setidaknya empat kursi lagi untuk bisa mengajukan pasangan calon di Pilkada Medan. PAN juga sudah menjalin komunikasi soal poros baru dengan PKS-Demokrat terkait Pilkada Medan.



Di sisi lain, Wakil Ketua DPD Gerindra Sumut, Sugiat Santoso, meminta agar Pilkada Medan tidak dikaitkan dengan politik identitas. Sugiat menyebut 6 nama yang diusung ormas Islam memiliki cukup pengalaman di Kota Medan. Namun, Gerindra tidak mempertimbangkan nama-nama itu untuk diusung di Pilkada Medan 2020.

"Kita berharap kawan-kawan umat Islam mencari solusi terhadap permasalahan di Kota Medan. Paling penting semangatnya bukan berhenti di politik identitas, tapi semangatnya Kota Medan bisa bangkit seperti dulu, menjadi kota terbesar nomor 3 di Indonesia," ujar Wakil Ketua DPD Gerindra Sumut, Sugiat Santoso, saat dihubungi, Selasa (28/1/2020).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads