Pemilihan Ketua Umum PAN ditantang untuk menggunakan metode baru. PAN ditantang membuat pemilihan calon ketua umumnya dengan konvensi.
"PAN bisa membuat pemilihan ketumnya menjadi semacam konvensi. Jadi bukan hanya terbuka untuk dilihat, tapi juga terbuka untuk diikuti publik," kata pengamat politik Rico Marbun kepada wartawan, Jumat (31/1/2020).
Menurut Rico, PAN bisa menjadi inisiator dengan konvensi tersebut. Apalagi, menurutnya, PAN didirikan oleh Amien Rais yang juga merupakan tokoh reformasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya PAN bisa menjadi inisiator sekaligus memanfaatkan momen pemilihan ketum untuk menarik simpati publik. Apalagi PAN partai yang diinisiasi oleh Bapak Reformasi, Pak Amien," ujarnya.
Simak Video "PAN Tentukan Posisi di Pemerintahan Jokowi dalam Kongers"
Metode konvensi itu, menurut Rico, bisa dilakukan seperti Pilkada. Cara ini disebutnya bisa menjadi babak baru untuk pendidikan politik di Indonesia.
"Bisa saja di mekanismenya anggota dan kader PAN yang memiliki KTA bisa memilih ketum secara langsung. One kader one vote, mirip pilkada," ujar Rico.
"Ini saya pikir bisa menjadi babak baru bagi pendidikan politik, untuk rakyat Indonesia secara keseluruhan," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, PAN akan segera segera menggelar Kongres ke-5 untuk memilih Ketua Umum periode 2020-2025. PAN menyebut akan memiliki 590 suara pada pemilihan caketum nanti.
"Berapa jumlah pemilih yang akan memiliki hak suara tercatat 590 voters memiliki hak suara untuk memilih calon ketum kita mendatang," ujar Ketua Steering Committee Kongres ke-5 PAN, Eddy Soeparno, di DPP PAN, Jalan Daksa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (30/1).