Partai Amanat Nasional (PAN) akan menggelar kongres ke-5 pada 10-12 Februari di Kendari. Pada kongres nanti, PAN akan menetapkan posisinya di pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Ada tiga hal yang kami rasa menjadi atensi kita bersama dalam melaksanakan Kongres nanti dan menjadi pembeda antara kongres ini dengan partai lain," ujar anggota Steering Committee Kongres PAN Bima Arya Sugiarto di DPP PAN, Jalan Daksa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2020).
Bima mengatakan Kongres PAN bertepatan pada 100 hari pemerintahan Jokowi-Ma'ruf. Dia menyebut PAN memutuskan posisinya di pemerintahan Jokowi pada kongres nanti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pertama, kongres kami diselenggarakan beriringan dengan awal masa pemerintahan Jokowi-Ma'ruf baru saja 100 hari, artinya di kongres inilah kami akan melakukan pembahasan, analisis, dan menetapkan posisi partai kami dalam perjalanan pemerintahan ke depan," katanya.
"Kami akan menetapkan posisi PAN dalam konteks tata kelola politik pemerintahan," imbuh Bima.
Elite PAN itu mengatakan mereka juga akan melakukan konsolidasi dengan kader-kader partai saat kongres. Bima menuturkan PAN juga akan membicarakan Pilkada Serentak 2020.
"Kedua, kami akan konsolidasi, kami punya banyak kepala daerah, pimpinan Dewan, kader-kader yang memiliki posisi strategis, tentunya bahasanya konsolidasi bagaimana semangat PAN, untuk kembali berkiprah sebagai partai pembaharu dan target partai baik itu untuk pilkada serentak," jelas Bima.
Lebih lanjut, Bima mengatakan kongres kali ini juga mencerminkan kematangan PAN dalam mengelola dinamika partai. Dia menyebut kongres juga sebagai bentuk demokrasi di dalam partai.
"Ketiga, suksesi partai, jadi kalau selama ini kongres dari berbagai macam dinamika kami yakin bahwa kami dengan matang mengelola dinamika internal kami, bisa dilihat bagaimana disebut-sebut kandidat, kami menikmati itu, merayakan itu sebagai keindahan demokrasi di tubuh PAN," tuturnya.
(lir/gbr)