Pemkot Surabaya terus melakukan upaya pencegahan agar tak ada warga yang terjangkit Virus Corona. Salah satunya dengan membuat edaran sosialisasi hingga tingkat RT dan RW.
"Yang pertama saya sudah buat edaran mulai RT/RW, pengusaha mal, perkantoran, semua sudah kita beri edaran. Kedua kita juga sosialisasi ke apartemen, pertokoan, kita sosialisasi terus," kata Risma kepada wartawan di kediamannya, Jalan Wali Kota Mustajab, Kamis (30/1/2020).
"Ketiga, petugas-petugas kita terutama yang berdekatan kawasan-kawasan yang kemungkinan terjangkit sudah kita fasilitasi handspun, disinfektan, masker. Jadi itu yang sudah kita lakukan," imbuh Risma.
Risma menambahkan, pihaknya juga sudah melengkapi petugas medis yang melakukan perawatan. Termasuk saat menangani penyakit TBC, mereka menggunakan pakaian khusus dan masker.
"Kita juga siapkan semua perawatan termasuk petugas TBC kita sekarang ini. Mereka pakai baju khusus dan pakai handspun dan masker. Ini bukan apa-apa, tapi supaya tidak terjadi kita wajib berusaha," terang Risma.
Selain itu, Risma juga telah menyiapkan ruang isolasi di rumah sakit milik pemkot. Yakni di RS Soewandi dan RS BDH. Meski begitu, Risma menegaskan lebih baik melakukan pencegahan.
"Iya kita ada persiapan khusus untuk sterilisasi, cuman kan kita lebih baik mencegah. Kemarin sudah dicek Dinas Kesehatan di pelabuhan, bandara itu sudah lengkap peralatan untuk deteksi dini. Yang di lapangan juga kita sosialisasi terus. Tiap hari Dinkes, Linmas, kepemerintahan sama kecamatan, kelurahan masuk-masuk ke apartemen, perkantoran. Itu sosialisasi tentang wabah ini," jelas Risma.
Risma juga memberikan imbauan kepada pedagang unggas di seluruh pasar di Surabaya. Risma mengaku sudah membagikan masker dan sarung tangan. Risma berharap mereka disiplin memakainya.
"Di pasar para pedagang sudah dibagi masker sama sarung tangan. Mudah-mudahan mereka disiplin gunakan itu. Kita sudah berikan edaran untuk menjaga kebersihan. Waktu flu burung dulu Surabaya bisa menyelesaikan," pungkas Risma.
Temukan Vaksin Virus Corona, Ilmuwan Hong Kong: Masih Perlu Diuji