Meski Mahasiswi Unesa di Wuhan Bilang Baik-baik Saja, Ortu Tetap Galau

Meski Mahasiswi Unesa di Wuhan Bilang Baik-baik Saja, Ortu Tetap Galau

Suparno - detikNews
Kamis, 30 Jan 2020 12:25 WIB
Semakin hari semakin banyak korban yang terjangkit Virus Corona. Hal itu membuat orang tua dari mahasiswa/i Indonesia yang berada di Wuhan, China semakin mengkhawatirkan putra-putrinya.
Dian Aprilia Maharsini (22)/Foto: Istimewa
Sidoarjo -

Semakin hari semakin banyak korban yang terjangkit Virus Corona. Hal itu membuat orang tua dari mahasiswa/i Indonesia yang berada di Wuhan, China semakin mengkhawatirkan putra-putrinya.

Seperti yang dirasakan Trisuto (45), warga Desa Tanggul Wetan, RT 02 RW 02, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo. Ia dan istrinya Yayuk merupakan orang tua dari Dian Aprilia Maharsini (22).

Dian merupakan salah satu dari 12 mahasiswi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang tengah melakukan studi di Kota Wuhan. Trisuto mengaku bangga ketika mendengar anaknya mendapat kesempatan belajar ke luar negeri secara gratis atau dengan beasiswa.


"Waktu berangkat ke Cina saya hanya berpesan hati-hati di negeri orang," kata Trisuto kepada wartawan di rumahnya, Kamis (30/1/2020).

Sampai di China tidak ada masalah yang berarti yang dihadapi Dian. Karena segala keperluan sudah di-back up pihak kampus. Namun munculnya Virus Corona membuat Trisuto dan istrinya khawatir. Terlebih virus itu pertama kali ditemukan dan berkembang pesat di Wuhan, tempat anaknya belajar.

"Mendengar kabar tersebut kami sekeluarga sedang bingung. Meskipun kami sering komunikasi melalui HP, karena asal virus itu kabarnya dari Wuhan," tambah Trisuto.


Ia menghubungi anaknya dua kali sehari untuk memastikan kondisi di Wuhan. Meski sang anak berkata baik-baik saja, sebagai orang tua Trisuto tidak serta merta percaya begitu saja.

"Mungkin saja dia tidak ingin orang tuanya kepikiran. Maka dia menutupi kondisinya di Kota Wuhan," terangnya.

"Dia bilang kondisinya baik-baik, cuma diimbau oleh otoritas Pemerintahan China kalau tidak ada keperluan yang sangat mendesak sebaiknya jangan beraktivitas di luar. Sebaiknya stay saja di dalam kamar asrama," kata Trisuto.


Trisuto berharap, Pemprov Jatim maupun pemerintah pusat, dalam hal ini instansi yang berkompeten, segera membantu proses kepulangan mahasiswa yang ada di Wuhan.

Pihaknya menyadari Kota Wuhan dalam kondisi lock down. Yang otomatis segala akses baik keluar maupun ke dalam sudah terkunci.

"Kami yakin pihak yang terkait di pemerintahan segera memberikan solusi bagaimana caranya agar anak saya beserta teman-temannya yang saat ini masih tertahan di Kota Wuhan untuk segera dievakuasi," pungkas Trisuto.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.