MSA, anak kiai di Jombang yang diduga mencabuli santri mengungkapkan curahatan hatinya melalui instagram. Polisi menyarankan MSA baiknya segera datang memenuhi panggilan penyidik.
Direskrimum Polda Jatim Kombes Pitra Ratulangi mengatakan jika MSA merasa benar, mengapa harus takut mendatangi pemanggilan polisi. Pitra menyebut jika MSA benar, tidak perlu untuk koar-koar di media sosial.
"Yang penting yang bersangkutan kalau tidak merasa bersalah tidak perlu koar-koar di medsos," kata Pitra kepada detikcom di Surabaya, Kamis (30/1/2020).
Pitra menambahkan pihaknya membutuhkan kesaksian dari MSA saja. Pitra menyarankan MSA mengklarifikasi hal ini di depan penyidik sembari membawa bukti, jika mengklaim dirinya tak bersalah.
Simak Juga Video "Bejat! Ini Guru Agama yang Cabuli Murid di Aceh"
"Sebagai warga negara yang baik harusnya segera memenuhi panggilan penyidik dan beri penjelasan disertai buktinya. Kalau tidak merasa bersalah tak perlu takut diperiksa polisi," pungkasnya.
Sebelumnya, MSA sempat live di instagram dan mengaku belum pernah bertemu dengan penyidik kepolisian yang menetapkannya sebagai tersangka. Dia pun mempertanyakan bagaimana statusnya bisa menjadi tersangka, sedangkan polisi belum mendapat keterangan darinya.
"Kebetulan saya nggak tau (belum pernah) ketemu aja sama orangnya lho, orang-orang polisi itu lo nggak pernah saya itu (ketemu), kok dibilang tersangka itu dari mana," kata MSA dalam video yang dilihat detikcom, Rabu (29/1/2020).
MSA juga menilai tuduhan pencabulan tersebut tak pantas didapatkannya. "Apalagi saya dituduh nggak-nggak, sampai nggak pantas itu, kemudian dari surat panggilan itu mereka sebar ke media-media. Padahal mereka nggak pernah ketemu saya kok, kok lucu," imbuhnya.