Apakah Pembunuh dan Pembakar Rosidah Seorang Psikopat?

Apakah Pembunuh dan Pembakar Rosidah Seorang Psikopat?

Ardian Fanani - detikNews
Rabu, 29 Jan 2020 20:25 WIB
Ali Heri Sanjaya (27) tengah menjadi sorotan. Selain karena jadi tersangka kasus pembunuhan Rosidah, juga karena ketenangannya menjalani proses hukum meski terancam dipenjara seumur hidup.
Ali Heri Sanjaya, pembunuh Rosidah (Foto: Tangkapan layar)
Banyuwangi -

Tak ada raut kesedihan atau penyesalan dari Ali Heri Sanjaya (27), yang telah membunuh dan membakar Rosidah. Apakah dia psikopat?

Bahkan menurut Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifuddin, tak ada ucapan penyesalan keluar dari mulut Ali selama penyelidikan. Padahal pembunuhan yang dilakukan terbilang keji. Ali membakar mayat Rosidah hingga gosong.


Namun, menurut psikolog RSUD Blambangan Banyuwangi, Betty Kumala Febriawati, seseorang yang mengidap psikopat tidak bisa dilihat secara kasatmata. Tidak mudah menyimpulkan seseorang mengidap psikopat atau tidak.

"Harus dilakukan penelitian mendalam karena kasus psikopat bukan perkara yang mudah," ujarnya kepada detikcom, Rabu (29/1/2020).


Ia menambahkan, aksi keji yang dilakukan Ali bisa saja karena kebutuhan ekonomi dan sangat terdesak. Apalagi sebelumnya, tersangka juga melakukan kejahatan lain tapi korban tak dibunuh.

"Tidak semudah itu menentukan dia psikopat. Perlu adanya pemeriksaan. Kita sempat dengar yang bersangkutan juga melakukan pencurian motor. Namun korbannya tak dibunuh," terangnya.


Ali mengaku membunuh Rosidah karena dendam. Ia sakit hati karena kerap mendapat body shaming dari korban. Ia mengaku kerap disebut gendut, Boboho, dan sumo.

Ketenangan Ali menjalani penanganan kasus ini juga menjadi perhatian. Terlebih setelah video singkat yang menunjukkan Ali enak makan dengan menggunakan seragam tahanan beredar luas.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.