Sleman -
Tim ahli dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta memeriksa langsung dua arca yang ditemukan di Dusun Kalijeruk Desa Widodomartani, Ngemplak, Sleman. Dari temuan-temuan yang ada, dipastikan di lokasi tersebut ada candi yang terpendam.
Kepala Unit Penyelamatan, Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB DIY, M Taufik, memaparkan ada dua arca yang ditemukan adalah arca nandi dan arca agastya, yang diperkirakan buatan abad 9 masehi.
Arca tersebut biasanya ditempelkan di dinding candi, bersama tiga arca lainnya. "Ada agastya, nandiswara, durga, ganesha, terus ada kala. Harus ada lima setiap sisi mata angin. Kalau candi harusnya ada lima," jelasnya.
Dengan temuan-temuan yang ada, selain dua arca dan bebatuan lainnya, menurut Taufik, mengindikasikan ada candi yang terpendam di lokasi tersebut.
"Sudah kelihatan sekali ada temuan-temuan itu. Sudah jelas (ada) candi. Ada batu penyusunnya, ada arcanya. Jelas ini candi," tegasnya.
Namun, Taufik belum bisa memastikan ukuran candi tersebut. Hal itu baru bisa dibuktikan saat ekskavasi. Kalau berdasarkan temuan arcanya kemungkinan candi berukuran kecil. Tapi itu asumsi pertama," ungkapnya.
"Mungkin yang kita temukan adalah candi pewaranya atau nanti ada candi induknya, kita belum tahu," lanjutnya.
Hal yang semakin menguatkan kemungkinan keberadaan candi yakni lokasi penemuan arca dan bebatuan itu tidak jauh dari sungai.
"Sekitar 20 meter ada sungai. Semua candi ditemukan di dekat sumber air. Kalau tidak ada sumber mata airnya, ya buat (dibuatkan). Contohnya, di Ratu Boko dibikin sumber air ada kolam," jelasnya.
Kemungkinan besar, kata Taufiq, candi di lokasi tersebut terkubur oleh lahar gunung, seperti halnya pernah terjadi pada Candi Kedulan di Kalasan, Sleman.
"Kemungkinan dulu sungainya besar, perkembangan zaman menyempit. Ini kemungkinan terkena lahar," bebernya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini