'Arca Kebun Kentang' Kuatkan Pendapat Raffles soal 400 Candi di Dieng

Round-Up

'Arca Kebun Kentang' Kuatkan Pendapat Raffles soal 400 Candi di Dieng

Uje Hartono - detikNews
Rabu, 08 Jan 2020 09:38 WIB
Penemuan Arca Ganesha Terbesar di Dieng. (Foto: Dok. Aryadi Darwanto)
Banjarnegara - Petani di Desa Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Wonosobo menemukan arca Ganesha di kebun kentang. Penemuan arca yang disebut terbesar di Dieng ini dinilai memperkuat pendapat Thomas Stamford Raffles bahwa di Dieng terdapat 400 lebih candi atau arca.

Arca Ganesha tersebut ditemukan tanpa kepala dan lengan di kedalaman 50 cm di kebun kentang milik warga. Sedangkan belalai tengah dan kepalan tangan arca ditemukan terpisah. Tinggi arca tanpa kepala ini mencapai 140 sentimeter dengan lebar 120 sentimeter.

"Ini merupakan arca terbesar selama ini yang ditemukan di dataran tinggi Dieng. Tapi bagian kepala dan tangan belum ketemu," kata Ketua Unit Candi Dieng Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah, Eri Budiarto, saat dihubungi detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Saat ini, arca Ganesha sudah dipindahkan ke museum Kailasa di Dieng. Sementara akan dilakukan pembersihan arca sambil melakukan kajian dan pengumpulan data-data terkait penemuan ini.

"Setelah diangkat dari kebun kentang, arca disimpan di museum Kailasa. Sementara kita akan membersihkan dulu dan menyatukan kepalan tangan arca yang ditemukan terpisah," terangnya.


BPCB Jawa Tengah berencana akan melakukan ekskavasi lanjutan untuk mencari bagian arca yang hilang. Namun, hal tersebut masih perlu dilakukan koordinasi dengan berbagai pihak.

"Untuk ekskavasi kami berencana melakukan itu. apalagi bagian kepala juga belum ketemu. Tetapi kami harus berkoordinasi dengan beberapa pihak, termasuk soal anggaran untuk ekskavasi," ujarnya.

Sementara ini, lokasi tempat penemuan arca bisa kembali digarap oleh petani kentang. Hal ini tidak mengganggu lantaran tanaman kentang tidak sampai di kedalaman 50 sentimeter.

"Arca ini ditemukan di kedalaman 50 sentimeter, jadi tidak mengganggu untuk ditanami kentang dulu. Sambil kami mempersiapkan untuk rencana ekskavasi lanjutan," katanya.


Untuk pengamanan, BPCB Jawa Tengah akan terus melakukan pemantauan lokasi penemuan arca tersebut. Selain itu, pihak BPCB juga akan melibatkan petani untuk membantu menjaga lokasi tersebut.

"Kami akan terus memantau lokasi penemuan arca. Selain itu untuk mengantisipasi pencurian, kami akan meminta bantuan petani kentang yang menggarap di tempat tersebut untuk menjaga," ujar Juru Pelihara Unit Dieng BPCB Jawa Tengah Tusar.

Penggiat Komunitas Cagar Budaya Banjarnegara, Dhimas Ferdhianto, mengatakan bahwa ditemukannya arca Ganesha ini menguatkan pendapat bahwa di dataran tinggi Dieng terdapat ratusan candi dan arca. Menurutnya, hingga saat ini masih banyak candi atau arca yang hilang atau rusak.

"Ditemukannya arca Ganesha ini menguatkan tulisan Sir Thomas Stamford Raffles di buku legendaris The History of Java. Di buku tersebut dituliskan bahwa di Dieng terdapat 400 lebih candi atau arca," paparnya.


Selain arca Ganesha, di kebun kentang tersebut juga ditemukan atap candi dan batu bata. Ditemukannya batu bata di Dieng disebut juga mengungkap fakta baru. salah satunya adalah pemanfaatan batu batu sebelum era Majapahit.

Kepala UPT Pengelolaan Obyek Wisata Dieng Aryadi Darwanto mengatakan, batu bata yang ditemukan di bawah lapik arca ini menguatkan tentang pemanfaatan batu bata sebelum era Majapahit. Mengingat Candi Dieng merupakan candi tertua di Jawa.


"Ditemukannya batu bata ini mengejutkan. Karena bisa diartikan pemanfaatan batu bata sudah dilakukan sebelum Majapahit. Batu bata yang ditemukan di Dieng dan tersimpan baru ini. Sebelumnya saya pernah mendengar ada penemuan batu bata, tetapi sekarang di mana tidak tahu," ujarnya.


Tonton juga Putri Mahkota Kerajaan Denmark Kunjungi Candi Borobudur :

[Gambas:Video 20detik]

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads