Siswi berinisial SF (15) diduga menjadi korban penculikan di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Siswi kelas 3 SMP itu menghilang selama 12 hari sebelum ditemukan berjalan seorang diri di Jalan Urip Sumoharjo.
Peristiwa dugaan penculikan terjadi saat SF baru saja menghadiri pesta ulang tahun salah seorang rekan sekolahnya. SF lalu diantar pulang ke rumahnya di wilayah Buakana, Rappocini, Makassar, pada Kamis (16/1) sore. SF diantar hingga ke depan masjid di lorong dekat rumahnya.
"Pas ka depan lorong masjid, ada orang yang pukul leherku (memegang leher belakang dengan cara menepuk), terus nabawa ka pergi di Gowa," ujar SF saat ditemui detikcom di rumahnya, Rabu (29/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SF mengaku mengetahui dirinya dibawa ke wilayah Gowa karena dua orang yang diduga pelaku mengatakannya kepada SF. Dua orang yang dimaksud SF berciri-ciri berambut panjang dengan kulit gelap.
"Itu orang yang bilang. Nabilang 'ada ko sekarang di Gowa ini'," ujar SF menirukan ucapan terduga pelaku.
SF mengaku hanya 2 hari di Gowa lantaran kerap dibawa berpindah-pindah ke sejumlah wilayah di Makassar. "Dua hari ja di Gowa, nabawa meka lagi ke Sudiang. Baru 2 hari ji di sana, nabawa ka lagi ke Daya, baru nabawa ka lagi ke Gowa, begitu terus (Saya cuma dua hari di Gowa lalu dibawa lagi ke wilayah Sudiang, setelah itu dia bawa lagi saya ke Daya, baru dia bawa lagi ke Gowa)," ujar SF.
Selama 12 hari, SF mengaku kerap dipaksa meminum minuman keras yang disuguhkan terduga pelaku. Selain itu, SF juga mengaku dipaksa meminum air putih yang telah dicampurkan sesuatu.
"Kalau kuminum, langsung sakit-sakit semua badanku atau biasa ndag sadarka. Kalau tidak kuminum, nasakiti ka, naikat tali badanku," sebut SF.
Simak Video "Siswi SMP di Mamasa Dicabuli Ayah, Kakak, dan Sepupu"
SF mengaku lebih banyak tak sadarkan diri sebelum tiba-tiba ia dipergoki oleh seorang rekan kakaknya sedang berjalan di Jl Urip Sumoharjo, Kelurahan Pampang, Makassar, pada Selasa (28/1).
"Di situmi itu temannya kakak ku nahubungi kakak ku, baru dijemputma," ujar SF.
Sementara ibu SF, Suriani (39) mengatakan anaknya memang hilang sekitar dua pekan lalu. Suriani langsung membuat laporan polisi dua hari setelah anaknya menghilang.
Baca juga: Gudang Furniture di Makassar Ludes Terbakar |
"Sabtu (18/1) itu melaporma. Karena ini anak sebenarnya bawa HP (handphone) dan bisaji ditemani chat sama kakaknya. Sempatji dia bilang ini anak mauja pulang, tapi kalau dihubungi cuma 5 menit ji (cuma 5 menit) aktif HP-nya, mati lagi, ndag bisa dihubungi lagi," ujar Suriani.
Suriani pun mengaku curiga jika ada orang lain yang mengoperasikan ponsel anaknya. "Itumi saya lapor polisi," sebut Suriani.
Sementara di rumah SF telah datang pihak berwajib dari Bhabinkamtibmas dan Babinsa setempat. Rencananya SF akan dibawa ke Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak (P2TP2A).