Penantian Mahasiswi Unesa di Wuhan Dievakuasi karena Virus Corona

Round-Up

Penantian Mahasiswi Unesa di Wuhan Dievakuasi karena Virus Corona

Tim Detikcom - detikNews
Selasa, 28 Jan 2020 09:23 WIB
Belasan mahasiswi Unesa Surabaya yang mendapat beasiswa di Central China Normal University (CCNU) Wuhan, China dalam kondisi baik. Mereka menanti dievakuasi dari kota yang tengah dihantui Virus Corona.
Foto: Istimewa
Surabaya -

Mahasiswi Unesa Surabaya yang mendapat beasiswa di Central China Normal University (CCNU) Wuhan, China menanti dievakuasi dari kota yang tengah dihantui Virus Corona.

Tak hanya takut Virus Corona yang mengancam, mereka juga mengeluh soal harga makanan yang melambung.

Salah seorang mahasiswi Unesa Diany Luciana Aisyah mengabarkan, dia bersama teman-teman dari Unesa di Wuhan dalam kondisi baik dan aman. Menurutnya saat ini ada 93 WNI di Wuhan termasuk 11 mahasiswi Unesa.

Menurutnya, hingga kini mereka masih bisa beraktivitas di dalam asrama. Bahkan bisa keluar dari asrama dengan memakai masker. Kemudian mencuci kaki dan tangan serta mengukur suhu tubuh saat masuk asrama.

"Teman-teman Indonesia di sini baik-baik saja mas, dalam keadaan sehat walafiat. Kami di sini masih menunggu pemerintah untuk mengevakuasi kami. Kami berharap pemerintah mengevakuasi kami, tapi kembali lagi kami masih menunggu," kata mahasiswi Unesa jurusan Bahasa Mandarin melalui aplikasi percakapan WhatsApp.

Saat berbincang-bincang dengan detikcom, Diany berada di kamar asramanya. Dirinya mengaku tidak ada larangan untuk keluar kamar atau jalan-jalan di luar asrama. Hanya saja, diimbau untuk mengurangi kegiatan di luar.

"Sekali lagi saya tekankan tidak ada larangan keluar kamar atau keluar dari asrama. Kami tetap bisa keluar membeli bahan makan, kalau kita bosen bisa keluar untuk jalan-jalan," terang Diany yang mendapat beasiswa selama satu tahun di Central China Normal University (CCNU), Wuhan.

"Yang dianjurkan adalah kami mengurangi kegiatan di luar. Karena yang terisolir adalah kota kami (tinggali). Yang dimaksud terisolir adalah warga dari Kota Wuhan tidak bisa keluar begitupun kota lain tidak bisa memasuki Kota Wuhan. Jadi tidak ada larangan kami keluar dari kamar dan tetap di kamar," sambung Diany.

Mahasiswi Unesa lainnya, Nathania, aktivitas para mahasiswi berjalan seperti hari libur biasa. "Aktivitas kami berjalan seperti sama dengan hari libur biasa. Hanya saja kami menghindari keramaian dan jika tidak diperlukan keluar ruangan, kami tidak keluar untuk memperkecil kemungkinan terburuk," ujar Nathania.

Catet! Hotline Kemenkes Soal Virus Corona:

Rektor Unesa Prof Nurhasan mengatakan, pihaknya terus melakukan komunikasi dengan para mahasiswi. Itu dilakukan untuk mengetahui kondisi terkini dari para mahasiswi yang masih berada di Wuhan, China.

"Saya sudah komunikasi, mereka semuanya aman,sehat dan tidak ada persoalan apapun. sementara ini seperti itu," kata Nurhasan kepada wartawan di Kampus Unesa Lidah Wetan.

Selain komunikasi dengan para mahasiswi, pihak kampus juga berkoordinasi dengan KBRI di Beijing.

"Kemudian dengan teman-teman KBRI saya juga sudah kontak. Apabila ada perkembangan-perkembangan terbaru terkait dengan rencana adek-adek mahasiswa ini kembali ke Indonesia, sedang diformulakan oleh KBRI bersama tim," terangnya.

"Jangan sampai pemulangan itu jadi masalah, artinya ketika keluar, malah terdampak, malah tertular, nah ini strateginya lagi diformulakan dengan tim medis yang ada di negara China dan beberapa teman-teman KBRI," imbuh Nurhasan.

Belasan mahasiswi Unesa di Wuhan/Belasan mahasiswi Unesa di Wuhan/ Foto: Istimewa

Ia menambahkan ada empat mahasiswi S1 yang izin tinggalnya akan habis pada 2 Februari mendatang. Nurhasan memastikan pihaknya akan mem-back up permasalahan itu. Pihaknya akan memperpanjang beasiswa dan visa tinggal mereka.

"Kami akan back up semua. Kemarin kami juga sudah komunikasi dengan KBRI terkait izin tinggalnya dan katanya aman. Pokoknya yang penting mereka sehat-sehat di sana," ujar Nurhasan.

Saat ini, pihak Unesa menyarankan agar para mahasiswa bisa dipulangkan. Namun jika tidak memungkinkan untuk dipulangkan, setidaknya dipindahkan ke provinsi yang dianggap aman.

"Teman-teman KBRI rapat koordinasi mencarikan solusi bagaimana agar cepat keluar dari Wuhan. Entah di sekitar provinsi lain atau langsung kita pulangkan ke Indonesia. Kami menyarankan seyogyanya dipulangkan ke Indonesia saat ini sedang diformulakan," pungkasnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.