Fahd 'Nyanyi' di KPK, Elite Berkarya Desak Sekjen Priyo Mundur

Fahd 'Nyanyi' di KPK, Elite Berkarya Desak Sekjen Priyo Mundur

Jefrie Nandy Satria - detikNews
Jumat, 24 Jan 2020 19:23 WIB
Ketua DPP Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang (Jefrie Nandy Satria/detikcom)
Jakarta -

Ketua DPP Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang mendesak Priyo Budi Santoso mundur dari jabatannya sebagai sekjen partai. Pasalnya, Priyo dianggap gagal menjalankan amanah dan mencoreng nama partai karena namanya disebut terlibat dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Al-Qur'an beberapa tahun lalu.

"Secara politis, sebagian besar teman-teman di DPP dan daerah menganggap Priyo ini gagal dan mencoreng nama partai, sehingga kami minta untuk segera dinonaktifkan atau Pak Priyo sendiri legowo mengundurkan diri," kata Picunang di kantor DPP Partai Berkarya, Jalan Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (24/1/2020).

Picunang membahas awal mula bergabungnya Priyo di Partai Berkarya pada 2018. Dia menyebut Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto saat itu sempat mempertanyakan kasus korupsi yang dikaitkan dengan Priyo, namun Priyo mengaku kasus itu telah selesai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada saat itu Pak Priyo mengatakan bahwa kasus ini sudah selesai, sehingga dasar keterangan dari Pak Priyo itu membuat Ketua Umum kami menunjuk langsung beliau selaku Sekjen dan ternyata hari ini terjawab bahwa itu belum selesai. Ditambah dengan kinerja beliau di partai ini oleh teman-teman tahu bahwa target dari partai ini sangat jauh dari apa yang ditargetkan. Jadi kami anggap gagal," ucapnya.

Picunang mengaku mencuatnya kabar keterlibatan Priyo dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Al-Qur'an ini membuat citra partainya jatuh. Dia menyebut saat ini partainya seakan dicap sebagai partai yang diisi para koruptor.

ADVERTISEMENT

"Berkarya sering disebut-sebut namanya, otomatis masyarakat tidak tahu. Tahunya Berkarya sarang koruptor dan sebagainya. Itulah yang kita lihat di teman-teman netizen segala macam, menyudutkan partai ini," ungkap Picunang.

Dia pun menyinggung keterangan mantan terpidana kasus korupsi di Kementerian Agama (Kemenag), Fahd El Fouz alias Fahd A Rafiq, yang juga menyebut Priyo terlibat dalam kasus ini. "Saya kira penjelasan dari beliau secara terbuka bahwa masalah itu sudah selesai dan beliau tidak terlibat, tapi nyatanya teman-teman dari KPK masih menganggap beliau terlibat dan berdasarkan keterangan Fahd dan teman-teman yang sudah terdakwa jelas-jelas beliau terlibat," sambungnya.

Picunang menyebut terkait desakan pencopotan Priyo ini akan secepatnya dikomunikasikan dengan Ketum Partai Berkarya Tommy Soeharto. Dia menyebut DPP Partai Berkarya akan menyertakan permohonan secara lisan dan tertulis kepada Ketum agar Priyo dicopot dari jabatannya.

"Secara lisan dan tertulis akan kami sampaikan kepada Ketua Umum. Mekanisme pemberhentian pengurus itu, baik menurut undang-undang politik dan anggaran dasar di partai kita disampaikan secara resmi ke Kemenkum HAM nantinya. Bukan melalui proses administrasi," ungkapnya.

Sebelumnya, mantan terpidana kasus korupsi di Kementerian Agama, Fahd El Fouz alias Fahd A Rafiq, tersenyum setiba di KPK untuk menjalani pemeriksaan. Dia mengaku senang lantaran meyakini KPK memproses nama-nama yang disebutkannya terlibat dalam perkara yang pernah menjeratnya itu.

"Saya diperiksa hari ini terkait penundaan yang kemarin, menindaklanjuti hasil putusan pengadilan yang saya jalani kemarin terkait dengan Kementerian Agama," kata Fahd di KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis (23/1/2020).

Fahd memang cukup vokal menyebut sejumlah nama dalam kasusnya. Salah satu yang cukup sering disebutnya adalah nama Priyo Budi Santoso.

"Sudah saya sebut semua (soal Priyo Budi Santoso). Kalau soal menetapkan, itu kewenangan penyidik. Saya sampaikan apa yang saya jalani, semua saya sampaikan ke penyidik. Tidak ada yang ditutupi," kata Fahd.

"Iya itu kan, semua kan, Syamsurachman, Vasco (Vasco Ruseimy), nama-nama pejabat kementerian lain sudah saya sebutkan semua. Tinggal sekarang baru Pak Undang, sekarang tinggal pengusahanya, kan," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads