Puluhan Kambing di Pacitan Mati Misterius, Diterkam Serigala?

Puluhan Kambing di Pacitan Mati Misterius, Diterkam Serigala?

Purwo Sumodiharjo - detikNews
Kamis, 23 Jan 2020 19:41 WIB
Sugiono, Kepala UPT Laboratorium Kesehatan Hewan Disnak Jatim di Tuban/Foto: Purwo Sumodiharjo
Pacitan -

Puluhan ekor kambing di Pacitan mati misterius. Binatang ternak milik warga itu umumnya mengalami luka robek di badan.

Dinas Peternakan Jatim turun ke lokasi. Tujuannya untuk mengetahui penyebab pasti kematian kambing peliharaan tersebut.

"Kalau dilihat dari luka itu memang matinya bukan karena penyakit hewan. Kita ingin pastikan bahwa tidak ditemukan penyakit yang bisa menular ke hewan lain atau manusia," kata Sugiono, Kepala UPT Laboratorium Kesehatan Hewan Disnak Jatim di Tuban kepada detikcom, Kamis (23/1/2020).


Selain melihat secara klinis, lanjut Sugiono, tim yang dipimpinnya juga akan melakukan pemeriksaan sampel bangkai kambing. Pengambilan sampel akan dilakukan Dinas Pertanian Kabupaten Pacitan. Bagian tubuh itu selanjutnya dikirim ke laboratorium untuk diteliti.

Meski dipastikan kematian kambing-kambing tersebut bukan karena penyakit, namun Sugiono enggan berspekulasi tentang jenis makhluk pemangsanya. Yang jelas, besar kemungkinan puluhan ternak tersebut mati karena diterkam atau digigit binatang liar.


"Ya mungkin hewan buas lah, hewan liar. Kalau jenisnya kita juga nggak tahu. Mungkin anjing liar atau serigala," ucapnya usai mendatangi lokasi kejadian di Dusun Pagergunung, Desa Kalipelus.

Hal senada dikatakan Kepala Pelaksana BPBD Pacitan, Didik Alih Wibowo pada kesempatan terpisah. Saat kunjungan ke lokasi bersama tim Satpol PP dan TNI/Polri, terang Didik, pihaknya membandingkan fakta dari dua tempat berbeda. Ini meliputi kearifan lokal yang dilakukan warga untuk menjaga ternak.


Sejumlah kandang yang aman dari serangan terbukti memiliki sistem perlindungan yang cukup baik. Yakni adanya jaring terpasang mengelilingi kandang. Dengan begitu, binatang liar kesulitan menjangkau ternak. Di sisi lain, Didik ingin menepis kesimpangsiuran kabar di masyarakat yang menghubungkan kejadian itu dengan fenomena mistis.

"Berita terkait dengan adanya serangan binatang buas itu simpang siur bisa menimbulkan keresahan di masyarakat. Ada yang non teknis, ada yang teknis. Untuk itu kami memastikan bahwa kejadian tersebut adalah kondisi teknis. Artinya serangan oleh binatang buas," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.