Perampokan kawanan bersenjata celurit di sebuah warteg (Warung Tegal) di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, terekam kamera CCTV. Pelaku berjumlah 4 orang itu saat ini masih diburu polisi.
Kapolsek Pesanggrahan Kompol Sukadi mengatakan polisi telah mengindetifikasi para pelaku lewat rekaman CCTV di warteg tersebut. Saat ini tim kepolisian telah disebar untuk mengejar para pelaku.
"Iya udah diidentifikasi semuanya, tidak hanya CCTV," ujar Kompol Sukadi saat dihubungi detikcom, Rabu (22/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi bahkan telah melakukan pengejaran di wilayah Jagakarsa, Jakarta Selatan. Namun pelaku tersebut berhasil melarikan diri dari kejaran polisi.
"Semalam lolos lagi. Aku belum dapat laporan, tapi lolos aja itu," kata Sukadi.
Polisi tidak sempat mengeluarkan tembakan untuk menghentikan pelarian pelaku. Sebab, polisi lebih mempertimbangkan keselamatan warga sekitar.
"Mau ditabrak itu, mau ditembak banyak orang. Jadi kabur dia," lanjut Sukadi.
Perampokan itu terjadi di 'Warteg Mamoka Bahari' di Jl Ciledug Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Selasa (21/1) dini hari. Seorang pegawai, Arip Budiman (13), menceritakan detik-detik menegangkan aksi perampokan tersebut.
Bermula ketika korban sedang menyantap makanan di warteg tersebut. Tiba-tiba, para pelaku datang berboncengan 2 motor dari arah Ciledug.
"Datangnya barengan langsung 2 motor dari arah Ciledug, terus masuk 2 orang. Salah satu pelaku pesen makanan dulu," kata Arip kepada detikcom di lokasi, Rabu (22/1/2020).
Sementara tiga temannya duduk-duduk di atas motor. Salah satu pelaku mengenakan helm.
Kepada Arip, pelaku tersebut berpura-pura memesan makan untuk dibungkus. Saat itu, pelaku yang memesan makan keluar dan menanyakan kepada temannya menu makanan apa yang dipilihnya.
"Saya bingung yang beli siapa? Terus temannya yang lain masuk, dia pilihin lauknya. Katanya ati sama orek tempe," tutur Arip.
Korban saat itu sudah selesai makan dan bermain handphone. Saat Arip membungkuskan makanan, tiba-tiba pelaku lain masuk ke warteg sambil mengeluarkan celurit, sementara yang memesan makan menghadang korban di dekat pintu.
"Saya yang lihat kabur ke belakang. Kedengeran pelaku bilang 'diem lu...diem lu'," sambung Arip.
Arip kemudian berlari menemui Wahidin, pemilik warteg yang sedang melakukan panggilan telepon di bagian belakang. Mereka tidak berani keluar karena melihat pelaku membawa celurit.
Menurut Wahidin, kejadian itu berlangsung cepat. Tidak lama setelah itu, para pelaku melarikan diri.
"Satu menitan lah," ucap Wahidin.
Kejadian itu membuat Wahidin trauma. Pascaperampokan, Wahidin tidak lagi membuka warteg selama 24 jam penuh.
"Semalam aku tutup jam 12.00 malam. Akunya juga capek banget," imbuh Wahidin.
Wahidin masih mempertimbangkan selanjutnya apakah masih akan berjualan selama 24 jam atau tidak.
"Ya lihat nanti saja," imbuh Wahidin.
Kejadian itu sempat terekam kamera CCTV di warteg. Wahidin sendiri memasang CCTV satu bulan lalu, untuk mengantisipasi pencurian uang di laci kasir.
"Barangkali ada yang ambil. Kalau nggak ada CCTV kan, kita paling tuduh karyawan. Kalau ada CCTV, ketahuan," tuturnya.
Hingga saat ini polisi masih mengejar para pelaku. Wahidin berharap polisi segera menangkap para pelaku.