Mahfud soal WNI Diculik Abu Sayyaf: Aneh, Baru Bebas 3 Diambil Lagi 5

Mahfud soal WNI Diculik Abu Sayyaf: Aneh, Baru Bebas 3 Diambil Lagi 5

Kadek Melda - detikNews
Senin, 20 Jan 2020 19:08 WIB
Mahfud Md (Foto: Ari Saputra)
Jakarta - Menko Polhukam Mahfud Md mengaku heran lima WNI kembali diculik di perairan Tambisan Tungku Lahad Datu, N Sabah, Malaysia. Mahfud menegaskan persoalan tersebut merupakan masalah keamanan laut.

"Itu salah satu pemikiran (tidak berlabuh lagi di sana), banyak lah pemikirannya. Itu kan aneh juga baru bebas 3 diambil 5 lagi. Terus kapan kita kalah dengan perompak gitu," kata Mahfud di kantornya Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (20/1/2020).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahfud sedang berdiskusi dengan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi terkait penculikan itu. Mahfud menyebut kelompok Abu Sayyaf sebagai dalang penculikan .

"Saya masih akan diskusi dulu dengan Bu Menlu ya. Memang apa namanya kita berhasil membebaskan juga tiba-tiba 5 diambil lagi kan ini masalah keamanan di laut, dan lautnya kan bukan laut Indonesia. Ya nanti lah," kata Mahfud.




Tonton video Menlu: 2 WNI Sandera Abu Sayyaf Sudah Berada di Otoritas Indonesia:




Menurut Mahfud, kendala utama dalam kasus penculikan dan penyanderaan WNI itu adalah kelompok Abu Sayyaf yang belum mati.

"Kendala utamanya karena Abu Sayyaf ndak mati-mati," ungkapnya.

Diketahui, warga negara Indonesia (WNI) kembali disandera di wilayah negara tetangga. Terbaru, ada lima WNI diculik di perairan Malaysia.

Penculikan terjadi pada Kamis (16/1) sekitar pukul 20.00 waktu setempat. Di luar lima WNI yang diculik, ada tiga WNI yang dilepas para pelaku.

Peristiwa bermula saat delapan WNI ini menangkap ikan menggunakan kapal berbendera Malaysia. Kapal kayu yang memiliki izin bernomor SSK 00543/F itu terdaftar atas nama majikan di Sandakan.

Insiden penculikan itu diterima aparat kepolisian maritim Lahad Datu pada Jumat (17/1) pada pukul 13.17 waktu setempat. Aparat kepolisian negara tersebut lalu melakukan pencari. Petugas lalu melihat kapal bergerak dari arah Filipina memasuki perairan Malaysia.

Keberadaan kapal tersebut terpantau radar Pos ATM Tambisan pada Jumat sekitar pukul 21.10 waktu setempat. Aparat kepolisian maritim Lahad Datu menahan kapal tersebut sambil melakukan penggeledahan.

Di dalamnya ditemukan tiga kru yang semuanya WNI. Mereka yakni Abdul Latif (37), Daeng Akbal (20), dan Pian bin Janiru (36). Sementara lima rekannya yang diculik yakni Arsyad bin Dahlan (42) selaku juragan, Arizal Kastamiran (29), La Baa (32), Riswanto bin Hayono (27), dan Edi bin Lawalopo (53).
Halaman 2 dari 2
(knv/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads