Para pelaku mengetahui profil Luki dari Naela Astuti (26) salah satu anggota komplotan tersebut. "Korban dan pelaku perempuan sempat menjalin hubungan asmara," kata Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Bimantoro Kurniawan, Sabtu (18/1/2020).
Beberapa tahun kemudian, saat berselancar di media sosial, Luki menemukan akun Naela. Ia kaget melihat Naela telah berubah. Di akun instagramnya, Naela kerap mengunggah video dengan pakaian minim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari instagram, komunikasi Luki dengan Naela beralih ke WhatsApp. Dalam komunikasi dengan Luki, Naela curhat jika butuh uang untuk membayar hutang sebesar Rp 500 ribu. "Korban kemudian menawarkan diri membantu pelaku memberi uang sekira Rp 1 juta. Dengan syarat
kencan di hotel," ungkap seorang penyidik.
Setelah transaksi tersebut, keduanya sepakat bertemu di Hotel Pondok Ratu, Jomin pada Rabu (8/1/2020). Saat itu, Luki tak tahu jika Naela telah bergabung dengan sindikat perampok. Ia tak menaruh curiga terhadap mantan pacarnya itu.
Namun semuanya telah terlambat. Saat Naela masuk kamar, tiba-tiba dua pria ikut masuk. Seketika, kencan berubah menjadi bogem mentah dan sumpah serapah. Di dalam kamar, Luki dihajar kedua pria itu. Mereka mengaku sebagai pacar dan kerabat Naela.
Situasi makin horor ketika kedua pria tersebut mengambil isi dompet Luki. Dalam keadaan babak belur, Luki dipaksa menyebut pin ATM rekening miliknya. Lantaran menolak, korban kemudian diguyur seliter bensin.
Adegan selanjutnya amat kejam. Pelaku mendekatkan korek gas menyala ke dekat tubuh Luki. Api memercik dan merambat ke tubuh Luki, seketika tubuh pria itu terbakar api. (mso/mso)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini