Jakarta - Toto Santoso, pria yang mengaku sebagai 'raja'
Keraton Agung Sejagat, diketahui pernah tinggal di
DKI Jakarta. Dia tercatat sebagai warga RT 12 RW 05, Kampung Bandan, Jakarta Utara (Jakut).
"Kalau RT-nya 12, di saya. Cuma tinggalnya di atas (dekat rel Stasiun Kereta Kampung Bandan)," kata ketua RT setempat, Abdul Manaf, saat dihubungi
detikcom, Kamis (16/1/2020).
Dia mengaku baru saja memeriksa status KTP Toto di kantor Kelurahan
Ancol. Manaf mengatakan KTP Toto yang beralamatkan di Kampung Bandan masih aktif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia nggak punya KTP lain, kan nggak bisa
dibohongin. (Saya) suruh (Kelurahan)
ngeblokir, nggak bisa katanya, kecuali dia pindah," tutur Manaf.
Walaupun Toto memiliki KTP yang beralamatkan di wilayah RT-nya, Manaf mengatakan sebenarnya Toto tinggal di wilayah RT 13 Daerah Operasi (Daop) Atas. RT 13 sendiri terbagi menjadi dua lokasi, yaitu Daop Atas dan Bawah.
Sore tadi (16/1),
detikcom menyambangi lokasi bekas tempat tinggal 'Raja' Toto. Ketua Daop Atas RT 13, Ramusin (53), menunjukkan lokasinya yang berjarak kurang-lebih 25 meter dari rumah Ramusin, di Jalan Mangga Dua VIII RT 13 RW 05, Kelurahan Ancol, Jakut.
Lokasinya berada di area rel kereta Stasiun Kampung Bandan, berupa semak-semak. Ramusin menceritakan dulu di lokasi itu berdiri bangunan tingkat dua yang ditinggali Toto. Menurut dia, Toto saat itu mengontrak di rumah berukuran 2x3 meter di sana.
"Dulu ini rumah," kata Ramusin sambil menunjuk ke arah semak-semak tersebut.
Foto: Jefrie Nandy Satria/detikcom |
Lokasi tersebut kini ditumbuhi tanaman liar dan pepohonan. Di dekat tanaman liar tersebut tampak berdiri kokoh sebuah dinding berwarna putih yang memisahkan area permukiman warga Daop Bawah RT 13 dengan rel kereta api. Ramusin mengatakan dinding tersebut dibangun sekitar 2012.
Ramusin mengaku terakhir kali melihat Toto di Kampung Bandang pada 2007. Setelah itu, dia tak lagi melihat Toto karena bangunan itu mengalami kebakaran.
"Tidak
ngelihat lagi karena kebakaran," ucapnya sambil menunjuk lokasi bekas tempat tinggal Toto dan sekelilingnya yang saat itu mengalami kebakaran.
Ramusin mengatakan, saat Toto tinggal di sana, rel kereta tidak aktif. Ketika rel hendak diaktifkan, warga tak boleh lagi menghuni di area pinggir rel.
"Ini (lokasi bekas tempat tinggal Toto) dulu blok A. Blok A, blok B, C, D. Jadi dulu di sini dibikin 4 blok. Karena tidak boleh, karena kaitannya area rel kereta ini mau diaktifkan sekarang tidak diperbolehkan ada rumah di pinggir rel kereta api," jelas Ramusin.
Ramusin mengatakan Toto kala itu tinggal dengan seorang perempuan. Dia tidak dapat memastikan identitas perempuan tersebut, tapi mirip 'Ratu' Keraton Agung Sejagat Fanni Aminadia.
"Iya mirip (Fanni)," singkat Ramusin.
Foto: Jefrie Nandy Satria/detikcom |
Menurut Ramusin, selama tinggal di sana, Toto cenderung pendiam dan tidak melakukan aktivitas yang mencolok.
"Apalagi setelah kebakaran, orang yang asli punya rumah di sini juga nggak tahu perginya pada ke mana," ungkap Ramusin.
Seperti diketahui, Toto ditangkap oleh Polda Jawa Tengah pada Selasa (14/1). Polisi juga menangkap Fanni Aminadia, yang mengaku sebagai Ratu Keraton Agung Sejagat.
Keduanya ditangkap karena meresahkan. Mereka dijerat pasal tentang penipuan dan keonaran.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini