Batu yang Nyaris untuk Uruk di Klaten Ternyata Arca Mahakala Abad 9 M

Batu yang Nyaris untuk Uruk di Klaten Ternyata Arca Mahakala Abad 9 M

Achmad Syauqi - detikNews
Kamis, 16 Jan 2020 13:50 WIB
Arca Mahakala yang ditemukan di Klaten. (Foto: Achmad Syauqi/detikcom)
Klaten - Batu yang nyaris ditimbun sebagai bahan urukan di rumah Purwanto (39) warga Dusun Tempel, Desa Ngalas, Kecamatan Klaten Selatan, ternyata adalah potongan arca Mahakala. Arca penjaga pintu candi Hindu itu dibuat abad 9 Masehi.

"Sesuai periodisasi Jawa Tengah Hindu maka arca dibuat sekitar abad 9-10 M. Cuma asalnya dari candi mana kita tidak tahu sebab ditemukan tidak di tempat asalnya dan mau dijadikan batu uruk," ungkap anggota tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jateng, Harun al-Rasyid, pada wartawan saat ditemui mengecek di rumah Purwanto, Kamis (16/1/2020).

Arca itu menurut Harun merupakan arca Mahakala, bukan Nandiswara seperti diduga sebelumnya. "Cirinya pada bentuk kaki dan atribut. Atribut yang rusak itu kemungkinan gada sehingga itu Mahakala, cuma sayang tidak ada kepalanya," lanjut Harun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Arca itu, lanjut Harun, tinggi total seharusnya sekitar 70-80 cm, lebar 32 cm. Namun karena tidak ada kepalanya tinggi hanya 45 cm. "Akan kami bawa ke balai. Nanti ada berita acaranya sebab kami lembaga pemerintah," sambungnya.

Biasanya arca itu, tambah Harun, menjadi penjaga pintu candi bersama Nandiswara. Mahakala di kiri dan Nandiswara di kanan. Kepala Unit Candi Sewu BPCB Jateng, Deny Wahyu Hidayat mengatakan arca akan dibawa dan disimpan di rumah arca BPCB. Apabila nanti ada temuan kepalanya bisa disambung.

"Sementara kita simpan di rumah arca. Kalau kepalanya ketemu bisa disambungkan," ujarnya.
Batu yang Nyaris Jadi Bahan Uruk Ternyata Arca Mahakala Abad 9 MArca Mahakala yang ditemukan di Klaten. (Foto: Achmad Syauqi/detikcom)

Kepala arca itu, kata Deny, kemungkinan putus dari bagian badan belum lama. Hal itu bisa ditandai dari luka pada batunya.


Dari penelusuran detikcom, sebelum digunakan untuk uruk, arca itu berasal dari sebuah rumah tua di Kelurahan Klaten, Kecamatan Klaten Tengah. Namun saat dicek ke lokasi, rumah yang dibeli seorang warga bernama Pipit (35) itu sudah rata tanah.

"Rumah itu warisan keluarga besar. Kosong sejak sejak 1991 dan dibeli teman saya (Pipit) tahun 2016. Tidak tahu kalau ada arcanya," jelas Santi, rekan Pipit.

Sebelumnya diberitakan benda yang diduga arca Nandiswara ditemukan di depan rumah Purwanto, warga Dusun Tempel, Desa Ngalas, Kecamatan Klaten Selatan. Arca tanpa kepala itu semula akan digunakan untuk batu uruk Selasa (13/1).
Halaman 2 dari 2
(mbr/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads