"Tujuannya adalah meningkatkan kualitas para khatib agar menyampaikan khotbah lebih mencerahkan bagi masyarakat. Komitmen kita adalah komitmen keagamaan dan kebangsaan. Karena kita hidup di Indonesia, kita lahir di Indonesia, maaf, kita pun belajar, kita juga wafat di Indonesia, harus mencintai Indonesia. Itu prinsipnya," kata Hamdan Rasyid di kantor Wapres, Jalan Veteran III, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2020).
Dia mengaku membahas banyak hal dengan Ma'ruf. Salah satunya juga membicarakan mengenai pembentukan struktur Ikatan Khatib DMI di beberapa wilayah di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hamdan mengaku dipesankan Ma'ruf agar khotbah mampu meningkatkan kualitas masyarakat. Salah satunya yang menyangkut soal halal.
"Terutama dalam hal pertama eksistensi halal, bagaimana kita menjadi negara yang mampu memproduksi makanan halal, minuman halal, kosmetik halal, dan sebagainya," ungkapnya.
Dia menyebut Indonesia sebagai penduduk muslim terbesar di dunia harus mampu memenuhi kebutuhan produk halal bagi masyarakat. "Karena kita sebagai konsumen muslim terbesar di dunia Indonesia harus mampu memproduksi makanan, minuman, dan kosmetik yang halal sehingga memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia bahkan juga mengekspor ke luar negeri," kata Hamdan.
Hamdan mengaku juga membahas topik keuangan syariah dengan Ma'ruf Amin. Menurutnya, keuangan syariah mampu digunakan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat.
"Kemudian juga masalah keuangan syariah, bagaimana kita bisa meningkatkan keuangan syariah ini sehingga mampu memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat. Kemudian juga bagaimana bisa membentuk para saudara-saudara yang muslim," ungkapnya. (jef/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini