Tim dokter masih terus mencari penyakit lain yang menyertai Alfira. "Yang jelas ketika masuk ke rumah sakit disertai panas. Hasil darahnya juga leukositnya tinggi, trombosit tinggi, ada sepsis juga yang disebabkan oleh bakteri yang menyebar ke seluruh tubuhnya," papar spesialis anak RSUD dr Soegiri Lamongan dr Aty Firsiyanti SpA kepada wartawan di RS, Selasa (14/1/2020).
Dia menuturkan tim dokter sebenarnya ingin cepat-cepat memberikan nutrisi pada Meilani Alfira. Hanya saja, kata Firsiyanti, saat mencoba memasukkan susu dengan kalori tinggi ternyata Alfira belum bisa menerima dan muntah.
"Masih kita cari susu yang cocok apa karena kemungkinan ada alergi. Jadi kita berikan susu yang dasarnya adalah kedelai atau soya," tambahnya.
Firsiyanti mengaku pengobatan balita tersebut membutuhkan waktu lama. Secara perlahan, jika kondisi ususnya sudah baik dan bisa menerima asupana makanan maka tim dokter akan mencoba kembali memberikan susu. Pemberian susu pun tidak bisa banyak dan disesuaikan dengan kondisi lambung Alfira.
"Jadi sedikit-sedikit akan dinaikkan, sambil kita mencari penyebabnya itu apa," paparnya.
Sementara Bupati Lamongan Fadeli mengaku prihatin dengan kondisi yang dialami Alfira yang dinilai terlambat untuk mendapat penanganan medis. Meski demikian, Fadeli menjamin Alfira akan mendapat perawatan khusus.
"Kita cukup prihatin. Saya berharap agar penanganan hal semacam ini tidak sampai terlambat," kata Fadeli saat berkunjung ke RS didampingi Wabup Lamongan Kartika.
Meski sudah menggunakan BPJS, lanjut Fadeli, pihaknya meminta agar semua pelayanan terhadap Alfira digratiskan dan dikhususkan. Bupati juga meminta agar tim dokter yang merawat Alfira untuk bekerja secara maksimal. "Saya minta kepada para dokter di rumah sakit agar penanganannya yang lebih khusus agar cepat bisa pulih," katanya.
Balita di Lamongan dirujuk ke RSU dr Soegiri, Sabtu (11/1/2019) mengalami gizi buruk. Sang balita, Meilani Alfira hanya berbobot 4 kg, padahal idealnya balita yang menginjak usia 2 tahun memiliki berat badan 12 kg.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini