Wakil Wali Kota sekaligus bakal calon Wali Kota Solo, Achmad Purnomo, menjadi salah satu peserta Rakernas di Jakarta selama tiga hari kemarin. Dia menyebut tak ada pembahasan khusus soal rekomendasi Pilkada Solo dalam Rakernas di Jakarta itu.
"Sama sekali nggak ada. Hanya secara umum untuk Pilkada 2020 diharapkan semakin banyak kader PDIP yang terpilih jadi kepala daerah," kata Purnomo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Purnomo mengaku berharap rekomendasi Pilkada 2020 disampaikan saat itu juga. Namun rekomendasi yang isunya disampaikan saat itu batal disampaikan karena banyaknya peristiwa bencana.
"Tadinya memang berharap ada kabar tentang rekomendasi tapi ternyata ditunda. Semua berharap setelah Rakernas ada pengumuman. Ada yang usul minta rekomendasi diumumkan. Tapi karena ada banyak daerah yang mengalami bencana, pengumuman rekomendasi ditunda," ujarnya.
Dia pun menyebut tak ada komunikasi khusus antara DPP dengan dirinya selama Rakernas. Bahkan tak ada komunikasi khusus saat dirimu bersalaman dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri
"Tadinya saya berharap begitu (diajak komunikasi dengan DPP). Tapi tidak sama sekali. Bu Mega saya salami juga biasa saja. Kaya biasanya gitu. Pak Hasto (Sekjen DPP) juga," ujar dia.
Seperti diketahui, Purnomo saat ini bersaing dengan sejumlah bakal calon lain untuk mendapatkan rekomendasi dari Megawati. Rival terberatnya saat ini adalah putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka.
Pada hari terakhir Rakernas, Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan Megawati akan menyampaikan nama-nama calon kepala daerah yang akan maju pada Pilkada 2020 di waktu yang tepat.
Kepada wartawan, Purnomo juga menceritakan peristiwa sepekan sebelum Rakernas. DPD PDIP Jawa Tengah mengumpulkan perwakilan DPC di wilayahnya untuk pemaparan survei Pilkada 2020.
Karena Ketua DPC PDIP FX Hadi Rudyatmo berhalangan hadir, Purnomo datang menggantikannya. Dari 35 hasil survei, hanya Solo yang tidak dipaparkan alias masih dirahasiakan oleh DPD.
"Semua daerah di Jawa Tengah dievaluasi, tapi katanya Solo belum saatnya keluar. Setelah Semarang kan harusnya Solo, tapi dilewati," kata Purnomo saat ditemui di Balai Kota Solo, Senin (13/1/2020).
Purnomo sempat mempertanyakan alasan Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu yang juga menjabat Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, masih merahasiakan hasil survei Pilkada Solo.
"Tadinya saya menanyakan. Tapi sudah dijawab Solo belum saatnya," ujar Purnomo.
Purnomo mengaku tidak tahu secara pasti alasan mengapa survei masih dirahasiakan. Meski demikian, Purnomo tidak emosi dan justru menyebut suasana forum tersebut tetap berlangsung cair.
"Katanya belum kondusif atau bagaimana. Nggak tahu saya. Pokoknya masih belum. Sambil ketawa Pak Bambang Pacul ngomong begitu. Santai, malah ger-geran (penuh tawa) waktu itu," kata Purnomo.
Sementara itu, FX Hadi Rudyatmo enggan menanggapi hasil survei Solo yang masih dirahasiakan. Soal rekomendasi, dia menyerahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum PDIP.
Seperti diketahui, pria yang menjabat Wali Kota Solo itu tidak nenghadiri Rakernas PDIP dengan alasan siaga bencana. Namun dia bercerita telah bertemu Megawati beberapa hari sebelum Rakernas.
Dalam pertemuan itu, Mega meminta Rudy agar tidak emosi menanggapi dinamika Pilkada Solo. Mega juga menilai pernyataan Rudy ke media belakangan ini sudah tepat.
"Saya diberi pesan, kamu enggak perlu emosi, statement kamu sudah benar, tugas sudah selesai sesuai PP (Peraturan Partai) 24/2017, tinggal menunggu keputusan ketum, ya sudah enggak ada yang lain," kata Rudy.
Pilkada Solo memang berlangsung dinamis dengan kehadiran Gibran Rakabuming Raka yang ikut mencalonkan diri lewat PDIP. Padahal sebelumnya DPC PDIP Solo sudah mengusung satu pasangan calon, yakni Achmad Purnomo-Teguh Prakosa.
Halaman 2 dari 4
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini