Said Aqil: 1.000 Lebih WNI Gabung ISIS, Deradikalisasinya Jangan Abal-abal

Said Aqil: 1.000 Lebih WNI Gabung ISIS, Deradikalisasinya Jangan Abal-abal

Matius Alfons - detikNews
Sabtu, 11 Jan 2020 15:24 WIB
Ketum PBNU Said Aqil (Foto: Alfons/detikcom)
Jakarta - Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj menyebut ada sekitar seribu WNI yang bergabung ke dalam organisasi terlarang ISIS di berbagai negara. Said menyebut deradikalisasi harus dilakukan dengan benar jika mereka diizinkan kembali ke Indonesia.

"Iya, kalau saya katakan 1.000 lebih yang bergabung ISIS, saya tahu. Ya, kalau pemerintah menjamin mereka tidak bebuat seperti itu lagi, diterima, pulang, ya silakan," kata Said di gedung PGI, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (11/1/2020).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Said mengingatkan ribuan orang yang tergabung dalam ISIS tersebut meninggalkan Indonesia untuk membangun Khilafah. Karena itu, menurutnya harus dipertimbangkan dengan matang jika mengizinkan mereka kembali.

"Tapi menurut saya, lihat dulu, mereka sudah betul-betul menyesali, betul-betul kalau kembali pulang berjiwa nasionalis, silakan. Mereka kan meninggalkan Indonesia dalam rangka membangun khilafah di sana, artinya sudah menolak nasionalisme, menolak negara kebangsaan, 1.000 lebih yang saya tahu," tuturnya.



Simak juga video PBNU: 7 Dekade Pembangunan Nasional Belum Bisa Lenyapkan Ketimpangan!:




Said meminta proses deradikalisasi tidak dilakukan sembarangan. Dia enggan nantinya penanganan yang tidak serius malah menyebabkan permasalahan di Indonesia.

"Harus betul-betul serius menanganinya. Jangan cuma abal-abal, nanti kecolongan. Alasan kecolongan, minta maaf," ujar Said.

Ribuan WNI terlibat terorisme ini sebelumnya diungkapkan oleh Menko Polhukam, Mahfud M.D saat bertemu Direktur Jenderal Penanggulangan Terorisme Jepang Shigenobu Fukumoto di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (10/1). Mahfud menyebut ada hampir 6 ribu WNI yang terpapar.



"6 ribu kita warga luar negeri yang sekarang diidentifikasi oleh negara yang didatangi itu sebagai teroris, sehingga di berbagai negara dan itu kan harus dibicarakan bagaimana pemulangannya. Kalau pulang berbahaya atau ndak dan sebagainya," sebut Mahfud.

Belakangan Mahfud meralat jumlah WNI terlibat terorisme lintas batas tersebut melalui akun twitter @mohmahfudmd. Dia menyebut ada sekitar 600 an WNI yang saat ini terlibat.

"WNI yg diduga terlibat terrorisme lintas batas (FTF) yang saya maksud sekitar 600-an, bukan 6000-an. Pencarian yg lain dan dukungan dokumen masih terus dilakukan. Detail sebaran bisa ditanyakan ke BNPT via Pak Suhardi Alius," cuit Mahfud.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads