"Saya minta pemerintah, Presiden, berbuat sesuatu untuk mendinginkan atau meredam konflik Iran-AS," kata Said kepada wartawan di gedung PGI, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (11/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Amerika kan begitu, selamanya, dengan apa pun yang ditolak masyarakat Timur Tengah, AS menolak. Contoh pemindahan ibu kota, Palestina menjadi ibu kota Israel, itu kan sangat menyakiti umat Islam. Itu dilakukan Amerika," ujar Said.
Soal Iran, Trump Salahkan Era Obama:
Selain itu, Said Aqil mencontohkan perang di Yaman. Dia mengaku tidak mau ikut campur urusan politik, tapi dia menyebut ada pembunuhan di sana.
"Apa pun, seperti perang Yaman, didukung Amerika. Saya tidak ikut campur politiknya, tapi yang jelas di Yaman kelaparan, pembunuhan luar biasa," ujar Said.
Seperti diketahui konflik Iran dengan Amerika Serikat dimulai saat Jenderal Qassem Soleimani tewas pada Jumat (3/1). Serangan tersebut dilancarkan saat Trump menghadapi proses pemakzulan dan pertarungan pemilu.
Ribuan orang ikut dalam pemakaman itu, termasuk Perdana Menteri Irak Adil Abdul-Mahdi. Serangan balasan Iran menyusul kemudian.
Dilansir AFP, Rabu (8/1), 22 rudal balistik Iran mengenai dua pangkalan militer Irak yang menjadi markas tentara AS. Iran dengan cepat mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Televisi nasional Iran mengklaim Iran meluncurkan 'puluhan rudal' ke pangkalan militer AS.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini