Said Aqil: Tak Ada Santri NU Ngebom, Kalau Ada Pasti Bukan NU

Said Aqil: Tak Ada Santri NU Ngebom, Kalau Ada Pasti Bukan NU

Matius Alfons - detikNews
Sabtu, 11 Jan 2020 14:18 WIB
Ketum PBNU Said Aqil Siradj (Alfons/detikcom)
Jakarta - Ketua Umum PBNU sekaligus Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) Said Aqil Siroj berbicara tentang multikulturalisme. Said Aqil juga menegaskan santri NU tidak pernah terlibat dalam insiden bom.

Pernyataan itu disampaikan Said Aqil dalam acara pengukuhan LPOK di gedung PGI, Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (11/1/2020). Acara ini dihadiri oleh lebih dari 280 tokoh agama dan 20 ormas dari berbagai agama.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Said Aqil awalnya berbicara mengenai persaudaraan antaranak bangsa. Dia mengajak seluruh pihak memperkuat ukhuwah wathoniyah.

"Persaudaraan sebangsa setanah air, mari kita perkuat itu, semua saudara kita. Asalkan warga Bangsa Indonesia, semua saudara kita. Mari kita perkuat ukhuwah wathoniyah," kata Said.

Said Aqil berharap lembaga persahabatan ormas keagamaan ini memiliki agenda dan visi-misi menjaga NKRI. Dia menginginkan toleransi lebih berkembang di republik ini.

"Mari kita punya agenda supaya kerja kita ada, ada visi-misi yang jelas, tidak sekadar kumpul-kumpul. Mari betul-betul ada agenda besar, apa? Multikulturalisme, itu lebih dari toleransi. Kalau toleransi itu kita toleran adanya perbedaan, lebih maju lagi multikulturalisme. Ini modal utama menjaga persatuan NKRI. Martabat bangsa itu tergantung budaya. Budaya semakin kuat, mulialah martabat bangsa itu," ucap Said.



Selain itu, Said Aqil mengingatkan soal sikap moderat dan toleran. Menurutnya, sikap moderat sulit dilakukan tanpa adanya kecerdasan.

"Moderat dan toleran, sangat sulit bangun masyarakat moderat. Radikal kanan gampang, ekstrem kiri juga gampang. Tapi selalu tengah moderat itu sulit, butuh kecerdasan. Tidak mungkin bangun moderat tanpa di-backup intelektual, cerdas moderat. Kalau nggak cerdas, ya nggak moderat," ujar Said.

Said Aqil mengucapkan selamat atas terbentuknya LPOK ini. Dia berharap LPOK tidak diisi dengan agenda-agenda politik praktis, melainkan agenda kemanusiaan.

"Jangan pentingkan politik, boleh tapi politik kebangsaan, bukan politik praktis, politik demi bangsa, bukan politik untuk jabatan, kecuali bawa misi rakyat, bangsa, nasib rakyat kecil, fakir miskin," sebut Aqil.

Setelah berbicara panjang-lebar mengenai multikulturalisme, Said kemudian menegaskan komitmen kebangsaan dari NU. Dia juga menjamin tak ada santri NU yang menjadi pelaku ledakan bom.

"Ketika NU dulu ya, muktamar di Banjarmasin tahun 1936, kiai NU putuskan Indonesia adalah darussalam, bukan darulislam, negara yang damai yang berdiri dengan semangat persaudaraan sesama bangsa, maka dinamakan ukhuwah wathoniyah. Amanat itu selalu jadi prinsip perjuangan latar belakang perjuangan kiai NU. Saya jamin tidak ada santri NU satu pun yang terlibat ngebom, nggak ada itu. Kalau ada santri ngebom, pasti bukan pesantren NU itu. Kalau seandainya NU sekitar 22 ribu lebih, yang selainnya bukan NU, cari sendirilah," ujar dia.
Halaman 2 dari 2
(maa/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads