Ada Peringatan Cuaca Buruk, Nelayan di Bantul Siap Alih Profesi

Ada Peringatan Cuaca Buruk, Nelayan di Bantul Siap Alih Profesi

Pradito Rida Pertana - detikNews
Kamis, 09 Jan 2020 20:18 WIB
Nelayan di Pantai Samas, Bantul. Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom
Bantul - Peringatan BMKG terkait cuaca buruk hingga tanggal 12 Januari membuat nelayan di Pantai Samas, Bantul siap beralih profesi sementara. Terlebih, hasil tangkapan beberapa hari ini kurang memuaskan.

Ketua Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Samas, Sigit Budi Santoso mengatakan, bahwa pasca gelombang tinggi beberapa hari lalu membuat nelayan yang melaut di Pantai Samas berkurang. Menurutnya, hal itu karena saat ini memasuki masa paceklik.

"Sebenarnya kalau dari teman-teman itu banyak yang melaut, tapi sering kosong (ikan di laut sedikit), ya sudah dua bulanan ini lah. Apalagi hasil tangkapan tidak menutup biaya operasional, jadi bisa disebut paceklik ini," ucapnya saat ditemui wartawan di Pantai Samas, Kabupaten Bantul, Kamis (9/1/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Bagaimana tidak paceklik? Wong setiap melaut biaya operasionalnya Rp 250 sampai Rp 300 ribu dan pendapatan dari melaut tidak sampai ada segitu," katanya.

Bahkan, untuk hari ini saja hanya, Sigit menyebut hanya sedikit nelayan yang melaut.



Simak juga video Ini Alasan Nelayan Pantura Belum ke Perairan Natuna:



Menyikapi peringatan cuaca ekstrem dari BMKG hingga 12 Januari mendatang, Sigit menyebut jumlah nelayan yang melaut kemungkinan semakin berkurang. Sebab para nelayan mulai beralih profesi sementara.

"Biasanya pada beralih profesi, ada yang menjaring ikan di sungai, kalau yang punya lahan pasir biasanya bercocok tanam. Nah, kalau yang nggak punya apa-apa biasanya mencari rosok (barang rongsokan) di muara, rosok plastik lalu dijual kembali," ucapnya.


Sementara itu, salah seorang nelayan Pantai Samas, Misto (43) mengaku munculnya cuaca ekstrem jelas mengganggu nelayan untuk mengais rezeki dari laut. Ia juga mengaku sementara akan berhenti melaut jika cuaca tidak memungkinkan.

"Ya kalau cuaca buruk lagi menganggur paling, kalau tidak ya sementara cari kerja lain, karena risiko juga kan kalau nekat melaut," katanya.

Diberitakan sebelumnya, BMKG memprediksi wilayah DIY bakal diguyur hujan dengan intensitas sedang-lebat hingga 12 Januari 2020 mendatang. Hal itu disebabkan karena pengaruh angin Monsun Asia yang melintas.

"Saat ini Jateng dan DIY sedang dipengaruhi oleh Monsun Asia yang sifatnya basah dan intensitasnya menguat seiring meningkatnya frekuensi kemunculan pusat tekanan udara rendah di Samudera Hindia selatan wilayah Indonesia," kata Kepala Kelompok Analisa dan Prakiraan Cuaca BMKG Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta, Sigit Hadi Prakosa kepada detikcom, Rabu (8/1).
Halaman 2 dari 2
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads