"Dibangun tahun 2015, ini dengan baja ringan. Cuaca ekstrem hujan terus kadang disertai angin. Baja ringan kan saling terkait, ada yang melengkung narik semuanya. Ini musibah, akan kita perbaiki segera," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri saat dimintai konfirmasi, Selasa (7/1/2020).
Gunawan mengatakan akhir tahun 2019 pihaknya sudah mendata sekolah yang rawan rusak saat musim hujan. Lima sekolah yang dilaporkan rawan sudah ditangani, namun malah SD Negeri Palebon 01 Semarang yang mengalami musibah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gunawan bakal meminta evaluasi terkait penerapan baja ringan sebagai atap sekolah. Jika ditemukan baja ringan tanpa penguatan baja konvensional, seperti di SDN Palebon 01 maka bakal diperkuat rangka atapnya.
"Baja ringan harus ada baja konvensionalnya untuk kekuatannya, apalagi hujan terus menerus. Ini mungkin memang tidak langsung 'bruk'. Mungkin ada yag satu bebannya tidak kuat merambat ke lainnya," jelas Gunawan
"Jika ada yang hanya baja ringan nanti akan ada penguatan. Tapi sudah ada yang pakai baja ringan ada baja konvensionalnya," tuturhnya.
Saat ini area yang terdampak atap roboh di sekolah tersebut telah dipasangi garis polisi. Pihak sekolah maupun siswa diimbau untuk tidak mendekat ke TKP.
Atap ruang kelas yang roboh di SDN Palebon 01 yakni 5A, 5B, 6A, dan 6B di lantai dua SD Negeri Palebon 01. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Koordinator Satuan Pendidikan Kecamatan Pedurungan mengatakan pihak kepala sekolah sudah berkumpul membahas kerawanan bencana. Salah satu yang jadi bahasan antisipasi yakni atap roboh,
"Kemarin kepala sekolah wilayah Pedurungan saya kumpulkan, hari ini malah kejadian. Diupayakan diperbaiki di awal anggaran 2020," ucap Hartini.
Brak! Atap 4 Kelas SDN Palebon Semarang Ambruk:
(alg/ams)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini