Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri, mengatakan bahwa rangka atap baja ringan saling berkaitan, jika satu bengkok kemungkinan lainnya akan ikut. Sedangkan baja ringan juga tidak kuat menahan beban genting tanah liat yang terus diguyur hujan lebat akhir-akhir ini.
"Baja ringan harus ada baja konvensionalnya untuk kekuatannya, apalagi hujan terus-menerus. Ini mungkin memang tidak langsung brukk... Mungkin ada yang satu bebannya tidak kuat merambat ke lainnya," kata Gunawan, Selasa (7/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu Kapolsek Pedurungan, Kompol Eko Rubiyanto, mengatakan polisi berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk menyelidiki penyebab pasti robohnya atap empat ruang kelas di lantai 2 itu.
"Akan diselidiki penyebab pasti dan apakah ada unsur pidananya atau tidak," ujar Eko.
Untuk diketahui, atap ruang kelas 5A, 5B, 6A, dan 6B SD Negeri Palebon 01 Semarang roboh cukup parah. Beruntung belum ada kegiatan belajar karena peristiwa terjadi sekitar pukul 03.30 WIB tadi.
Setelah peristiwa tersebut, Dinas Pendidikan Kota Semarang akan mengevaluasi sekolah yang rangka atapnya memakai baja ringan. Penguatan akan dilakukan dengan menambah baja konvensional. (rih/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini