"Kemungkinan itu kan bisa saja karena geotermal, daerah-daerah sana, tapi di gunungnya itu ada geotermal," jelas pakar hidrologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Dr Mohammad Pramono Hadi kepada wartawan di UGM, Sleman, Senin (6/1/2020).
Selain karena faktor geotermal, kata Pramono, air panas yang keluar dari sumur warga di Tegal itu juga bisa karena faktor kegempaan baik tektonik maupun vulkanik. Namun, hal itu baru sebatas hipotesisnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mungkin perlu kita lihat dulu gasnya (yang keluar dari sumur). Itu gasnya apa? Apakah itu SO4 seperti vulkanik itu, seperti belerang, ataukah gas CO (karbon monoksida) atau gas metan atau gas yang lain, kita belum tahu," sebutnya.
Pramono tak bisa menduga lebih jauh mengenai fenomena air panas yang keluar dari sumur warga di Kabupaten Tegal. Sebab, menurutnya temuan itu membutuhkan penelitian lebih lanjut dari para pakar.
Geger Sumur di Pemakaman Sidoarjo Berasap Putih, Warga Penasaran:
"Kita khawatir berandai-andai karena banyak teori terkait dengan masalah panas bumi kan sebenarnya," terang Kepala Pusat Studi Lingkungan Hidup UGM Yogyakarta itu.
Dia mempersilakan Pemkab Tegal berkirim surat ke UGM. Jika hal itu dilakukan Pemkab Tegal, maka pihaknya berjanji akan mengirimkan tim untuk meneliti fenomena tersebut.
"Perlu barang kali pemerintah daerah secara resmi berkirim surat ke UGM untuk (meneliti) di sana. Barangkali itu lebih pas," sebutnya.
"Tentu (UGM) siap. Mangga (silakan) berkirim surat saja ke kami, terus nanti biar ada tim yang khusus ke sana," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, sumur milik pasangan Muntofik (65) dan Tohaya (60), warga RT 02, RW 03, Desa Grobok Kulon, Kecamatan Pangkah, Tegal, mengeluarkan air panas. Meski mengagetkan, warga ramai-ramai mendatangi sumur itu untuk mengambil airnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini