Kepala BPB Linmas Kota Surabaya Eddy Chritijanto mengatakan pihaknya masih belum bisa mengambil keputusan untuk menentukan langkah penanganan tanah yang mengeluarkan asap di areal Depo Lokomotif Sidotopo.
"Kami belum bisa mengambil kesimpulan karena menunggu petugas teknis yang menangani soal itu. Kami sudah menghubungi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan DLH kami minta menghubungi ke Dinas ESDM seperti kemarin semburan minyak di Tenggilis," kata Eddy saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (4/1/2020).
Eddy menambahkan pihaknya menerima informasi dari PT KAI jika areal tersebut diduga pernah dijadikan tempat menyimpan batu bara untuk bahan bakar kereta api.
"Makanya kami belum menyimpulkan apakah itu bekas penimbunan batu bara yang lama atau seperti apa. Kami belum bisa menyimpulkan. Nanti dari ESDM Provinsi dan Dinas lingkungan Hidup yang akan menindak lanjuti itu," lanjut Eddy.
Eddy meminta agar area yang mengeluarkan asap tersebut bisa dilokalisir.
"PT KAI saya minta untuk melokalisir dulu, tidak boleh ada orang yang mendekati lokasi itu," lanjut Eddy.
Saat ditanya apakah di areal tersebut ada pipa bawah atau tidak, Eddy memastikan tidak ada. Namun pihaknya mendapatkan informasi memang dulunya pernah menjadi tempat penimbunan batu bara.
"Belum-belum, tidak ada, murni tanah. Cuma orang yang lama di situ menyebutkan batu bara itu kita taruh di sini, tapi apakah batu bara bisa membara sendiri ndak mungkin," tandas Eddy. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini