"Saya dimimpeni (didatangi lewat mimpi) anak saya (Sheli) yang perempuan sudah lama, tapi saya masih ingat. Ya dia berdiri di pohon bambu ada jalan kecil, dia berdiri di situ. Dia bilang 'sing entuk moro mung ibu tok' (yang boleh datang cuma ibu saja)," kata Anik saat ditemui di kediamannya di Kampung Badran, Bumijo, Jetis, Kota Yogyakarta, Kamis (26/12).
Anik sesekali diam termenung saat ditanya tentang putri bungsunya itu. Saat ditanya polisi, dia pun yakin kerangka yang ditemukan di septic tank itu benar anak kandungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anik mengenang anaknya itu menikah dengan Edi Santoso pada 2006 silam. Setelah berkeluarga, Sheli tinggal di Dusun Karangjati, Desa Bangunharjo, Kecamatan Kasihan, Bantul yang juga rumah mertuanya.
Anik mengaku mulai tak mendengar kabar anaknya sejak 2010 lalu. Dia sudah mencoba bertanya ke menantunya soal keberadaan Sheli tapi tak mendapat jawaban.
"Ya bilangnya pergi, yang bilang ya keluarga sana (Edi). Tapi tidak pernah cerita pergi ke mana, tapi cuma bilang (Sheli) pergi bawa uang Rp 300 ribu," paparnya.
Teka-teki hilangnya Sheli pun mulai terungkap pada Minggu (22/12). Kerangka Sheli ditemukan salah seorang pekerja yang tengah memperbaiki saluran septic tank milik mertuanya Waluyo. Polisi menduga Ayu Shelisa tewas dibunuh. Terduga pelakunya yakni Edi Santosa yang telah tewas bunuh diri bulan November lalu.
Anik pun kini pasrah setelah mengetahui anaknya meninggal dengan nahas. Dia berharap kasus ini bisa diselesaikan lewat jalur hukum. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini