Warga Ramai Datang, TIM Bagikan 5.800 Kacamata Lihat Gerhana Matahari

Warga Ramai Datang, TIM Bagikan 5.800 Kacamata Lihat Gerhana Matahari

Wilda Hayatun Nufus - detikNews
Kamis, 26 Des 2019 13:31 WIB
Ribuan warga datangi TIM untuk lihat gerhana matahari (Wilda Hayatun Nufus/detikcom)
Jakarta - Ribuan orang mendatangi Taman Ismail Marzuki (TIM) untuk menyaksikan gerhana matahari. Warga dengan antusias mengamati gerhana menggunakan kacamata dan teleskop yang disediakan.

Kepala Satuan Pelaksana Teknik Pertunjukan dan Publik TIM, Eko Wahyu, mengatakan pihaknya juga memberikan infografik dan informasi terkait gerhana matahari sebagian ini. TIM juga membagikan 5.800 kacamata kepada masyarakat.

"Menggunakan filter. Filter ini kita buat seperti kacamata nah sehingga bisa dipakai masyarakat untuk mengamati fenomena ini menggunakan kacamata ini, dengan cukup aman. Ini jenisnya ND5, di mana ini punya kemampuan meredupkan cahaya matahari sampai 100 ribu kali," kata Eko Wahyu saat ditemui di lokasi, Jl Cikini Raya, Menteng, Jakarta, Kamis (26/12/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


TIM membagikan 5.800 kacamata untuk wargaTIM membagikan 5.800 kacamata untuk warga (Wilda Hayatun Nufus/detikcom)

Dia mengatakan masyarakat sudah mulai datang sejak pukul 07.00 WIB. Acara pengamatan gerhana matahari sebagian di TIM akan selesai pada 14.23 WIB.

"Agendanya kita di samping ada pengamatan langsung juga mau lihat streaming juga ada di channel tim Jakarta, bisa dilihat itu ada di Batam di sini kita kolaborasi, juga kita ada simulasi di Planetarium tadi pukul 09. 30 WIB sama nanti pukul 13.30 WIB," kata dia.

Seorang warga asal Tangerang, Muhammad Akbar (33), membawa dua anaknya ke TIM. Dia ingin momen langka ini jadi sarana edukasi kepada anaknya.

"Ini kan kejadian jarang-jarang yang sampai mungkin puluhan atau ratusan tahun ya. Jadi sayang aja momennya kalo sampai dilewatin. Sekaligus pembelajaran buat anak-anak. Ya teredukasinya dari kekuasaan Allah, bahwa kalau Allah berkehendak sesuatu kan tidak ada yang mustahil. Kedua tentang sains," kata Akbar.


Di Jakarta gerhana matahari hanya tertutup 72 persenDi Jakarta gerhana matahari hanya tertutup 72 persen (Wilda Hayatun Nufus/detikcom)

Secara umum Gerhana Matahari Cincin (GMC) hanya terjadi sekitar 1-2 tahun sekali. Terakhir kali GMC terjadi pada 26 Februari 2017. Dalam enam tahun ke depan GMC diprediksi terjadi pada 26 Desember 2019, 21 Juni 2020, 10 Juni 2021, 14 Oktober 2023, dan 2 Oktober 2024. Dari semua tanggal itu, hanya 26 Desember 2019 yang dapat disaksikan seluruh masyarakat Indonesia.

Gerhana matahari umumnya terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan Matahari. Saat gerhana, piringan Matahari di langit akan tertutup oleh piringan bulan sehingga cahaya matahari akan terhalang sampai ke bumi. Gerhana matahari cincin terjadi jika matahari tidak tertutup sepenuhnya oleh bulan karena bulan berada di jarak terjauh dari bumi. Sehingga bulan akan tampak lebih kecil dan tidak menutupi Matahari sepenuhnya.

Puncak gerhana matahari di Jakarta terjadi pada pukul 12.36 WIB. Lama durasinya puncak adalah sekitar 3 menit. Untuk masa tertutup saat puncak, Jakarta hanya kebagian sekitar 72%.
Halaman 2 dari 1
(jbr/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads