Ini Upaya Polisi Kota Kediri Jaga Kamtibmas Saat Natal dan Tahun Baru

Pos Pam Ops Lilin Semeru Polres Kediri Kota/Foto: Andhika Dwi

Kediri - Polisi Kota Kediri akan menindak tegas oknum pembuat onar. Terutama selama perayaan Natal dan Tahun Baru.

Pernyataan itu diutarakan Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana. Yakni saat memeriksa pos pengamanan Operasi Lilin Semeru 2019 dan menyambangi sejumlah gereja bersama Forkopimda.

Miko menjamin anggotanya di lapangan mengerti apa saja yang harus diwaspadai saat Natal. Mulai dari arus mudik, balik, laka lantas, peningkatan arus jalan tol, kejahatan jalanan hingga kerawanan bencana alam.

"Tadi saya sudah melihat dan melakukan pengecekan pos pam Lilin Semeru serta anggota, alhamdulillah semua siap apa saja yang harus diwaspadai. Arus mudik-balik, laka lantas, peningkatan arus jalan, kejahatan jalanan hingga yang terbaru adalah kerawanan bencana," kata Miko, Rabu (25/12/2019).

Pihaknya siap memberikan tindakan tegas terukur bagi pelaku kejahatan maupun pihak-pihak yang ingin mengganggu jalannya perayaan Natal dan Tahun Baru. "Yang jelas tindakannya harus jelas tegas dan terukur bagi mereka yang akan mengganggu jalannya perayaan Natal dan Tahun Baru," imbuh Miko.

Tonton juga Tes Urine Puluhan Sopir Bus di Terminal Merak, 1 Positif Sabu :

Sementara Ketua DPRD Kota Kediri Agus Sunoto yang juga ikut dalam pengecekan gereja dan Pos Lilin Semeru, mengaku puas dengan kinerja Polri, TNI, Dishub dan satuan lain di Kota Kediri. Hingga hari ini tidak ada gangguan Kamtibmas dan kejadian yang patut diwaspadai.

"Alhamdulillah Kota Kediri aman dan kondusif. Semoga hingga nanti perayaan Natal dan Tahun Baru 2020 semua berjalan aman. Semuanya berkat sinergitas TNI-Polri, Dishub dan satuan lainnya Kota Kediri aman," ujar Agus.

Berdasar pantauan Detikcom, di wilayah hukum Polresta Kediri terdapat 94 gereja. Sebanyak 54 Gereja di antaranya menggelar perayaan Natal. Bahkan delapan di antaranya gereja besar yang mendapat perhatian sterilisasi dan penyisiran, sebab jumlah jemaat cukup banyak.

Dengan banyaknya gereja, tidak cukup hanya mengedepankan peran kepolisian. Tapi peran aktif masyarakat, khususnya jemaat gereja, pengurus gereja dan tim pengamanan internal gereja sangat penting. Ada 10 hingga 12 anggota polisi dan instansi lain serta ormas yang ikut melakukan pengamanan di seluruh gereja yang merayakan misa Natal.