Bicara Lawan Kotak Kosong di Pilkada Solo, PDIP: Gerindra Masih Menari-nari

Bicara Lawan Kotak Kosong di Pilkada Solo, PDIP: Gerindra Masih Menari-nari

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Senin, 23 Des 2019 18:36 WIB
Foto: dokumentasi
Solo - PDIP bicara soal peluang besar melawan kotak kosong dalam Pilkada Solo 2020. Sebab PDIP memiliki lebih dari 60 persen atau berjumlah 30 dari 45 kursi DPRD Surakarta.

"Bisa saja kotak kosong. Karena PDIP punya 30 kursi, sedangkan partai lain tidak ada yang memenuhi jumlah suaranya," kata Sekretaris DPC PDIP Surakarta, Teguh Prakosa, Senin (23/12/2019).

Partai dengan suara terbanyak kedua, PKS pun hanya memiliki lima kursi. Sementara partai lainnya, Golkar, Gerinda dan PAN masing-masing memiliki tiga kursi. Satu partai lainnya, PSI hanya memiliki satu kursi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Artinya, minimal harus ada tiga gabungan partai agar bisa mengajukan calon sendiri. Sebab batas minimal untuk bisa mencalonkan sendiri ialah sembilan kursi.

Padahal, beberapa partai sudah mengisyaratkan akan mendukung PDIP. Meskipun saat ini mereka belum tegas menyatakan sikap.

"Kami selama ini sudah komunikasi ke Golkar, PAN dan Gerindra. Walaupun Gerindra masih menari-nari, nanti pasti akan memutuskan di last minute," ujarnya.

Hingga saat ini, sudah ada 12 nama yang mengikuti proses penjaringan lewat PDIP. Dua di antaranya diusung oleh DPC PDIP Surakarta, yakni Achmad Purnomo-Teguh Prakosa.


Selain itu ada nama-nama dari kader PDIP dan non-PDIP yang mendaftar lewat DPD PDIP Jawa Tengah, antara lain putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan anggota DPRD Surakarta Ginda Ferachtriawan.

Banyaknya nama calon yang masuk lewat PDIP, kata Teguh, disebabkan karena peluang menang lewat PDIP sangat besar.

"Saya yakin calon PDIP pasti menang di Solo. Yang jelas suaranya di atas 50 persen," tutupnya. (bai/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads