Jakarta - 25 Desember 2019 nanti bakal menjadi momen yang istimewa bagi jemaat
Gereja Santa Clara di Kota Bekasi, Jawa Barat. Jemaat mulai menyiapkan perayaan
Natal perdana di gereja baru, usai dua dekade lebih beribadat di kawasan ruko dekat pasar.
Para jemaat terlihat bersemangat merangkai bunga di Gereja Santa Clara, Jl Lingkar Utara, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jumat (20/12). Di sisi lain, pohon Natal istimewa tengah dibikin.
Di balik suasana persiapan Natal ini, ada cerita yang membuat para jemaat terharu bila mengingatnya kembali. Sejak 11 Agustus 1998, mereka beribadat di kapel (gereja kecil) di kawasan ruko dekat Pasar Taman Wisma Asri. Bila Natal tiba, jemaat Santa Clara mendirikan tenda supaya lebih banyak orang yang bisa tertampung. Toh kapasitasnya luber juga sampai ke arah pasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semuanya kita bikin tenda. Yang disyukuri pengertian penduduk sekitar ruko, bahwa karena Natal yang sekali setahun, ya sudah. Bahkan aktivitas mereka (orang-orang pasar) terganggu, tapi karena ini sudah lama, mereka sudah punya pemahaman," kata Pastor Paroki Gereja Santa Clara, Romo Raymundus Sianipar OFM Cap, di Gereja Santa Clara.
Perayaan Natal di kapel dengan tenda di depan ruko itu rentan terhadap cuaca yang tidak menentu. Bila hujan deras dan angin datang, maka tentu acara di perayaan Natal di bawah tenda sulit berjalan lancar.
Gereja Santa Clara, Kota Bekasi. (Yoki Alvetro/detikcom) |
Tonton juga video Peserta Salut dengan Keberanian Pemprov DKI Gelar Christmas Carol:
Hingga tibalah tahun 2015. Jemaat Santa Clara mendapat izin mendirikan gereja di lokasi ini. Namun pembangunan tak berjalan mulus lantaran pihak jemaat mendapat tentangan. Penolakan yang dihadapi pihak gereja adalah tentang keluarnya izin, tentang rancangan bangunan, hingga masalah teknis.
"Kita mulai pembangunan di tahun 2016, di pertengahan tahun, namun sempat berhenti juga," kata Raymundus.
Gereja Santa Clara, Kota Bekasi. (Yoki Alvetro/detikcom) |
Akhirnya Gereja Santa Clara selesai dibangun. Peresmiannya dilakukan pada 11 Agustus 2019, bertepatan dengan tanggal meninggalnya Santa Clara dari Assisi, Italia, 11 Agustus 1253. Saat itu, 11 Agustus 2019 bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.
Saat persmian Gereja Santa Clara 11 Agustus lalu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi datang, ada pula Menteri ESDM Ignasius Jonan. Prasasti ditandatangani Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo dan Rahmat Effendi. Semua berjalan lancar. Raymundus merasakan haru dalam rasa syukur yang luar biasa.
"Ketika Gereja ini diresmikan, haru saya memuncak karena sejarahnya, refleksinya karena saya terlibat secara langsung," kata Raymundus sambil menerawang masa-masa ibadat di kawasan ruko, menghadapi penolakan pendirian gereja, hingga akhirnya gereja diresmikan dan bersiap merayakan Natal perdana.
Pohon Natal ramah lingkungan pun dipersiapkan. Jemaat membuat pohon Natal dari botol plastik bekas minuman ringan. Botol-botol disusun sehingga menyerupai pohon cemara, disangga dengan kerangka kayu dan bambu. Tinggi pohon Natal ramah lingkungan ini mencapai 2-2,5 meter.
Persiapan Natal pertama Gereja Santa Clara, Kota Bekasi. (Yoki Alvetro/detikcom) |
Susunan botol-botol itu kemudian dicat warna hijau, kuning, dan merah. Bintang dipasang di puncak pohon. Ada seruan kepedulian lingkungan di balik pohon Natal berbahan sampah ini.
"Pohon ini sebagai gambaran bahwa momen Natal kali ini pesannya agar peduli sampah untuk menjaga bumi ini" kata Raymundus.
Usai misa Natal kedua pada 25 Desember pukul 09.30 WIB nanti, pesta rakyat akan digelar. Hidangannya berasal dari buah tangan jemaat dari berbagai wilayah.
"Umat yang akan menyediakan, panitia sudah menentukan dari lingkungan ini membawa makanan ini, dan lingkungan lain membawa makanan juga. Umumnya membawa makanan yang kita punya, Bekasi punya makanan dari umbi-umbian, kacang-kacangan, soto Bekasi, umat akan saling melayani," kata dia.
"Bukan makan kenyang, tetapi merasakan kegembiraan bersama," imbuh Raymundus.
Persiapan Natal pertama Gereja Santa Clara, Kota Bekasi. (Yoki Alvetro/detikcom) |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini