Lonjakan harga sejumlah kebutuhan pokok ini diketahui saat Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari melakukan sidak ke Pasar Tradisional Tanjunganyar di Jalan Residen Pamudji. Sidak tersebut melibatkan Satreskrim Polres Mojokerto Kota, Disperindag, Dinas Kesehatan dan Kejaksaan.
Pedagang bumbu dapur di Pasar Tanjunganyar, Ardian Firmansyah (28) mengatakan, harga cabai rawit naik dari Rp 32 ribu/kg menjadi Rp 36 ribu/kg. Sedangkan cabai merah kini menjadi Rp 28 ribu/kg dari sebelumnya Rp 20 ribu/kg.
Kemudian bawang merah naik signifikan. Dari Rp 20 ribu/kg menjadi Rp 34 ribu/kg. Sedangkan harga bawang putih stabil Rp 28 ribu/kg.
"Kenaikan baru sepekan ini. Cabai merah dan cabai rawit naik karena musim hujan banyak yang busuk di petani. Bawang merah lokal kualitasnya saat ini jelek sehingga harus mendatangkan dari Bima dengan harga lebih tinggi," kata Ardian kepada wartawan di tempatnya berjualan, Jumat (20/12/2019).
Lonjakan harga juga terjadi pada telur dan daging ayam broiler. Mendekati perayaan Natal dan Tahun Baru, harga daging ayam naik dari Rp 28 ribu/kg menjadi Rp 31 ribu/kg. Sedangkan telur ayam kini seharga Rp 25 ribu/kg dari sebelumnya Rp 23 ribu/kg. Kenaikan ini terjadi sejak sepekan yang lalu.
"Penyebab naiknya karena seperti biasa menjelang Natal dan Tahun Baru. Kalau pasokan masih aman," terang Soleh (31), pedagang daging ayam broiler di Pasar Tanjunganyar.
Tidak hanya itu, harga ikan nila juga melonjak. Dari Rp 35/kg menjadi Rp 42 ribu/kg.
"Kenaikan karena stoknya yang menipis. Sementara permintaan konsumen masih tinggi," ungkap Rohimah, penjual ikan di Pasar Tanjunganyar.
Harga kebutuhan pokok lainnya di Kota Mojokerto terpantau masih stabil. Daging sapi saat ini Rp 110 ribu/kg, beras IR 64 Rp 8.500/kg, gula pasir Rp 11.500/kg, minyak goreng curah Rp 11 ribu/kg, serta tepung terigu Rp 9.500/kg.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari atau Ning Ita menjelaskan, lonjakan harga sejumlah kebutuhan pokok di wilayahnya terjadi karena tingginya permintaan masyarakat. Meski terjadi lonjakan harga, ia memastikan pasokan semua kebutuhan pokok di Kota Onde-onde tetap aman.
"Stok aman sehingga lonjakan harga tidak terlalu besar karena suplai dan permintaan terjaga. Ketersediaan kami pantau terus," jelasnya.
Tidak hanya memantau harga dan stok, Ning Ita juga memeriksa kualitas bahan kebutuhan pokok yang beredar di Pasar Tanjunganyar. Khususnya kualitas daging sapi, daging ayam, ikan, seafood, serta cecek dan kikil sapi.
Petugas Dinas Kesehatan menguji sampel yang dibeli dari para pedagang menggunakan alat khusus. Pemeriksaan ini untuk memastikan adanya kontaminasi bahan kimia dalam bahan makanan tersebut.
"Karena daging dan ikan tidak bisa bertahan lama. Kalau permintaan tinggi, kami harus waspada supaya tidak ada pencampuran bahan-bahan berbahaya. Alhamdulillah sampel yang kami ambil, daging, ikan dan seafood aman, tidak ada campuran zat berbahaya," pungkasnya.
Halaman 2 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini