"Posisinya tengkurap. Di bagian dada dan perutnya banyak Yuyu (kepiting sungai) yang menempel," kata warga sekitar lokasi, Agus Ali Nuha, Kamis (19/12/2019).
Agus mengetahui jasad bayi dikerubuti kepiting saat mengangkatnya dari sungai. Agus mengangkat jasad bayi karena khawatir terus terbawa arus.
"Saya angkat kemudian tubuhnya saya balik. Saat itu saya lihat di tubuh bayi itu banyak Yuyunya," terang Agus.
Dia mengatakan, jasad bayi itu pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang pulang dari sawah. Awalnya, mayat bayi dikira boneka.
Baca juga: Tangis Bayi di Selokan Gegerkan Warga Jember |
"Tapi ketika didekati ternyata mayat bayi. Ari-arinya masih menempel. Kemudian banyak warga berdatangan, termasuk saya. Karena pelan-pelan terbawa arus, akhirnya saya angkat dan saya taruh di tepi sungai sambil menunggu polisi datang," terang Agus.
Kapolsek Puger AKP Ribut mengatakan, mayat bayi ditemukan sekitar pukul 16.30 WIB. Setelah berhasil dievakuasi, mayat bayi dibawa ke RSD dr Soebandi, Jember.
"Kalau melihat kondisi bayi, kita perkirakan sudah dua atau tiga hari dibuang," tambahnya.
Mengenai pelaku yang diduga membuang bayi, menurut Ribut ada kemungkinan warga sekitar lokasi. Alasannya, air yang mengalir tenang sehingga mayat bayi tidak akan jauh dari tempat dibuang.
"Kalau melihat kondisi airnya yang arusnya tidak deras, ada kemungkinan pelakunya tidak jauh dari lokasi penemuan. Tapi bisa juga orang jauh yang sengaja membuang bayinya di sekitar lokasi penemuan. Masih kita selidiki," pungkasnya. (fat/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini