Rommy menyampaikan itu di persidangan PN Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2019). Awalnya, Rommy ditanya hakim ketua Fahzal Hendri terkait latar belakang keluarganya, seperti memiliki istri berapa dan anak usia berapa.
"Secara pribadi saya menyesalkan kejadian ini, Yang Mulia. Karena saya dilahirkan dalam tradisi politik, dan mulai dari kakek buyut sampai dengan ibu saya anggota DPR..," kata Rommy. Kalimatnya tertahan beberapa saat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rommy mengaku kesusahan menjelaskan kepada anaknya yang berusia 13 tahun tentang kondisinya saat ini. Rommy mengatakan anaknya sampai ingin melanjutkan sekolah ke luar negeri karena malu.
"Masa yang sulit itu tentu bagi keluarga pada waktu itu, menghadapi persoalan ini. Karena saya mengajarkan kepada anak saya, betapa susahnya memberikan pengertian kepada dia yang langsung jatuh mentalnya. Dan kebetulan sedang lulus SD, Yang Mulia, pada waktu itu, dan minta sekolah ke luar negeri," kata Rommy sambil menyeka air matanya di hadapan majelis hakim.
"Pada waktu itu dia langsung minta sekolah ke luar negeri. 'Saya benci dengan Indonesia', karena yang dia tahu, Ayahnya siang-malam keluar dan hampir tidak ada waktu untuk bertemu, atau mengurus dia. Di rumah pun saya hampir tidak ada jeda menerima tamu dari seluruh Indonesia," lanjut Rommy.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini