"Iya (MZ berprofesi sebagai dai)," jelas Kepala Dukuh Kadisono, Tegaltirto, Berbah, Sleman, Bambang Wahyu Pamilih (41), kepada wartawan di rumahnya, Rabu (18/12/2019).
MZ merupakan warga RT 08, RW 13, Dusun Kadisono, Tegaltirto, Berbah. Bambang menuturkan, selama ini MZ rutin menyampaikan khotbah di masjid-masjid Desa Tegaltirto. Menurutnya, selama ini isi khotbahnya tidak ada yang berbeda dari khotbah atau ceramah di tempat lain, dan materinya pun tidak ekstrem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ceramahnya tidak ada yang ekstrem atau mencolok, tidak ada, sama sekali tidak ada," sambungnya.
Bambang mengaku kaget atas penangkapan MZ. Terlebih selama ini tidak ada hal yang mencurigakan dari sang dai itu. Kehidupan MZ di masyarakat juga normal seperti lainnya.
"Kesehariannya itu hidup normal, berbaur dengan masyarakat biasa. Tiap minggu pagi gowes bareng bapak-bapak. Saya kaget juga di situ. Kalau rapat RT juga interaktif, sudah, tidak ada lagi," paparnya.
"Pak MZ sudah lama (tinggal di sini), 25 tahunan. Dia pendatang, di situ beli tanah terus dibangun rumah. Memang dia pendatang, bukan asli sini, tapi sudah lebih dari 20 tahun di sini, dan itu rumahnya sendiri," pungkas dia.
Tonton juga video Densus 88 Amankan Dua Terduga Teroris di Cianjur:
(rih/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini