Hamas-Israel Gencatan Senjata, Truk Bantuan Mulai Masuki Gaza Lewat Mesir

Hamas-Israel Gencatan Senjata, Truk Bantuan Mulai Masuki Gaza Lewat Mesir

Haris Fadhil - detikNews
Minggu, 12 Okt 2025 15:16 WIB
Trucks loaded with humanitarian aid are parked on the Egyptian side of the Rafah crossing, waiting to get access to the Gaza Strip, on October 12, 2025. International agencies are waiting to pour aid into Gaza, hopeful a US-brokered ceasefire between Israel and Hamas will allow them to put an end to the famine haunting parts of the territory. The fragile truce could open access, but aid agencies fear Israel may continue to impose restrictions on access under US President Donald Trumps plan. (Photo by AFP)
Foto: Truk-truk pengangkut bantuan saat mengantre untuk masuk ke Gaza via Mesir (AFP/-)
Gaza -

Sejumlah truk yang mengangkut bantuan kemanusiaan mulai memasuki Gaza, Palestina, melalui Rafah yang berbatasan dengan Mesir pagi ini. Pengiriman bantuan akan ditambah seiring gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Dilansir BBC dan Al Jazeera, Minggu (12/10/2025), berdasarkan ketentuan gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera, jumlah bantuan yang masuk ke Gaza akan ditingkatkan. Tetapi, Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan hanya dua hingga tiga truk yang memasuki wilayah tersebut setiap hari hingga Sabtu lalu.

Belum jelas berapa banyak truk yang telah memasuki Gaza selatan sejak gencatan senjata di wilayah Palestina tersebut berlaku pada Jumat. Sementara itu, Al Jazeera melaporkan truk-truk yang mengangkut bantuan telah memasuki perlintasan Karem Abu Salem atau yang dikenal sebagai Kerem Shalom oleh orang Israel dan al-Awja (Nitzana) untuk diperiksa sebelum memasuki Jalur Gaza.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, buldoser juga mulai membersihkan puing-puing gedung yang hancur dibom Israel di Kota Gaza. Buldoser mulai membersihkan puing-puing agar para pengungsi yang kembali dapat mencapai sisa-sisa rumah mereka.

Ali al-Attar, seorang operator buldoser, mengatakan tingkat kerusakan yang dia saksikan di Gaza 'sungguh di luar pemahaman'.

ADVERTISEMENT

"Hanya membuka jalan saja akan memakan waktu setidaknya satu bulan, hanya agar orang-orang dapat mengakses area tersebut," katanya.

In this aerial view, People walk amid the destruction in Gaza City in the northern Gaza Strip on October 11, 2025, a day after a ceasefire took effect. Israel declared a ceasefire in Gaza and began to pull back its forces on October 10, as tens of thousands of exhausted Palestinians made their way back to their devastated homes. (Photo by AFP)Foto: Penampakan kehancuran di Gaza pada 11 Oktober 2025 (AFP/-)

Dia mengatakan buldoser yang ada juga dalam kondisi buruk. Dia berharap ada bantuan alat berat agar pekerjaan bisa cepat selesai.

"Buldoser-buldoser itu dalam kondisi buruk. Buldoser yang saya gunakan bocor oli dan membutuhkan perbaikan besar. Sejujurnya, kami membutuhkan 20 kali lipat jumlah buldoser yang kami miliki," ujarnya.

Pihak berwenang di Gaza mengatakan citra udara terbaru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa menunjukkan sekitar 41.000 unit rumah telah hancur di Kota Gaza saja. Ini berarti ada lebih dari 8 juta meter kubik (283 juta kaki kubik) puing.

Hamas dan Israel telah menyepakati gencatan senjata dan rencana perdamaian yang diusulkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Hamas memiliki waktu hingga Senin siang untuk menyerahkan 47 sandera yang tersisa, hidup dan mati, dari 251 sandera yang diculik dalam serangan 7 Oktober 2023 yang menyebabkan kematian 1.219 orang di Israel.

Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan 250 tahanan, termasuk beberapa yang menjalani hukuman seumur hidup atas serangan anti-Israel yang mematikan dan 1.700 warga Gaza yang ditahan oleh militer sejak perang pecah. Dinas penjara Israel mengatakan mereka telah memindahkan 250 tahanan keamanan nasional ke dua penjara sebelum penyerahan.

Serangan Israel yang diklaim sebagai balasan terhadap Hamas telah menyebabkan krisis kemanusiaan parah di Gaza. Serangan itu menewaskan lebih dari 67 ribu orang di Gaza, menyebabkan ratusan ribu orang terluka dan jutaan orang mengungsi hingga kelaparan.

Halaman 2 dari 3
(haf/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads