Ketua Dewan Kehormatan Hanura: OSO Pencaplok Partai

Ketua Dewan Kehormatan Hanura: OSO Pencaplok Partai

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Rabu, 18 Des 2019 15:50 WIB
Jumpa pers Wiranto 'Penyelamatan Hanura' (Grandyos Zafna/detikcom)
Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan Partai Hanura Chairuddin Ismail menilai Hanura di bawah kepemimpinan Oesman Sapta Odang (OSO) justru mati. Dia meminta Wiranto, yang telah mundur dari Dewan Pembina (Wanbin), menyelamatkan Hanura.

"Maka di sini penyelamatan. Kalau OSO yang memimpin, ini bisa Hanura malah mati. Karena itu, kita akan tampil di sini. Saya mohon Pak Wiranto juga. Meskipun Bapak telah mengatakan telah berhenti, tidak berarti, ini tetap harus kita dorong. Saya mohon nanti di sini kita tunjuk siapa pelaksana tugas pembina," kata Chairuddin saat jumpa pers di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Rabu (18/12/2019).


Lantas Chairuddin mengungkapkan bagaimana gaya OSO memimpin Hanura. Chairuddin mencontohkan seperti pencaplokan perusahaan di Amerika Serikat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebetulnya gaya Hanura di bawah Pak OSO itu, saya kebetulan lama di reserse. Di Amerika ada namanya corporate rider, pencaplok perusahaan. Caranya, kalau ada perusahaan bermasalah, kita ikut sahamnya, kita beli, kemudian kita ambil alih," ujarnya.

Chairuddin menilai OSO sebagai pencaplok partai. Dia memiliki alasan mengatakan OSO sebagai pencaplok partai.

"Kalau beliau ini saya katakan political party rider, pencaplok partai politik," kata dia.


Menurut Chairuddin, ketika OSO masuk Hanura, semua orang dimarahi dan diganti. Munas III Hanura yang aklamasi pun dinilai Chairuddin hanya diisi oleh kubu OSO.

"Kenapa? Ketika dia masuk, semua orang dimarahi dan diganti-ganti. Jadi yang aklamasi di sana itu ya orang-orang dia. Oleh karena itu, saya, yang terlibat sebagai pendiri, tidak tega kalau partai yang tadinya 2006 didirikan lalu tiba-tiba kita biarkan seperti sekarang ini," imbuhnya. (rfs/gbr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads