Hanura: Wiranto Bagian dari Skenario Jatuhkan OSO

Hanura: Wiranto Bagian dari Skenario Jatuhkan OSO

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Rabu, 18 Des 2019 15:35 WIB
Wiranto (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Partai Hanura menyebut ada upaya menjatuhkan Oesman Sapta Odang (OSO) sebagai Ketum Hanura. Nama Wiranto disebut-sebut menjadi bagian dari upaya penjatuhan itu.

"Ternyata, di balik itu, Pak Wiranto bagian dari skenario itu untuk menjatuhkan Pak OSO. Bagaimana partai ini bisa berjalan dengan baik kalau kemudian ada upaya menjatuhkan Ketua Umum. Ini terproses sampai pemilu legislatif," kata Ketua DPD Hanura DKI Jakarta Muhammad Ongen Sangaji di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2019).

Menurut Ongen, Wiranto keliru jika meminta OSO mundur dari Ketum karena tak bisa membawa Hanura lolos ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT)). Ia kembali menyinggung upaya menjatuhkan OSO dan membuat Hanura terpecah belah.


Ongen lalu berbicara tentang konflik di kalangan internal beberapa waktu lalu yang sempat membuat Hanura pecah hingga akhirnya beberapa pengurus partai memutuskan mundur dari Hanura. Menurutnya, ada peran Wiranto saat konflik itu terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi menurut saya, bukan Pak OSO tidak sanggup membawa partai ini lolos PT, tapi ada upaya-upaya yang kemudian yang dilakukan secara langsung maupun tak langsung menjatuhkan Pak OSO waktu itu, sehingga terproses sampai pemilu. Terpecah Hanura pada saat itu," ujar Ongen.

Hanura: Wiranto Bagian dari Skenario Jatuhkan OSOKetua DPD Hanura DKI Jakarta Muhammad Ongen Sangaji (Azizah/detikcom)

Dia lalu menyinggung kubu Ambhara, yang menyelenggarakan munas tandingan Hanura pada 2018. Menurut Ongen, Wiranto memiliki peran di kubu Ambhara yang membuat Hanura terpecah.

"Kan ada kelompok Ambhara. Dengan kegiatan yang menurut saya ilegal, yang orang-orangnya sekarang pindah ke partai lain. Nah, itulah, partai ini menjadi pincang. Bukan partai ini nggak bisa berjalan dengan baik. Bagaimana Pak OSO bisa melakukan, membawa partai ini menuju apa yang sudah disepakati kalau kemudian sudah terjadi upaya-upaya untuk menjatuhkan?" ucapnya.


Tonton juga Pimpin Wantimpres, Wiranto: Saya Sudah Pulih Sepenuhnya :



Ongen mengatakan Wiranto harus bertanggung jawab karena telah membuat Partai Hanura hancur. Ia menyebut kesepakatan Wiranto dan OSO soal jabatan Ketua Umum itu tidak memiliki dasar hukum.

"Jadi nggak ada alasan bahwa apa yang Pak Wiranto dan Pak OSO sudah disepakati itu jadi dasar hukum. Justru Pak Wiranto-lah yang harus bertanggung jawab kenapa partai ini hancur. Pak Wiranto-lah orang yang bertanggung jawab," tandas Ongen.

Seperti diketahui, Wiranto meminta OSO mundur dari posisi Ketum Hanura lantaran tak berhasil meningkatkan suara partai. Ia mengungkap adanya pakta integritas terkait hal tersebut.


"Kalau sampai itu tidak ditaati, Saudara OSO sebagai Ketum akan secara tulus dan ikhlas tanpa paksaan mengundurkan diri sebagai Ketum Hanura," tutur Wiranto.

"Nah, komitmen itu dituangkan di dalam namanya pakta integritas, jadi bukan ngarang ya, dasarnya komitmen secara formal dikukuhkan dalam pakta integritas yang beliau juga tanda tangan, dua saksi tanda tangan, Pak Subgyo HS dan Pak Chairuddin Ismail," imbuh Ketua Wantimpres itu.
Halaman 2 dari 2
(azr/elz)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads