Bupati Tapteng Kritik Balik Gubsu: Kami Butuh Arahan, Bukan Marah-marah!

Bupati Tapteng Kritik Balik Gubsu: Kami Butuh Arahan, Bukan Marah-marah!

Haris Fadhil - detikNews
Rabu, 18 Des 2019 15:23 WIB
Foto: Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Bakhtiar Ahmad Sibarani (dok. Istimewa)
Tapanuli Tengah - Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Bakhtiar Ahmad Sibarani mengkritik balik Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi gara-gara disebut tak sayang rakyat. Bakhtiar meminta Edy memberi arahan bukan sekadar marah-marah.

"Saya selaku Bupati membutuhkan arahan bukan cakap-cakap saja, bukan marah-marah saja tapi solusi. Bupati, wali kota membutuhkan solusi percepatan pembangunan, bukan marah-marah, bukan cakap-cakap saja," kata Bakhtiar, Rabu (18/12/2019).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia kemudian bicara sejumlah program yang dirintisnya sebagai bupati di Tapteng dan membandingkan dengan apa yang dilakukan Edy sebagai gubernur di Sumut.

Program pertama adalah pemberian makan gratis bagi keluarga yang menjaga pasien RS di Tapteng sebanyak tiga kali sehari. Program yang dibandingkannya adalah pengusiran bagi warga yang terlibat kasus narkoba dari Tapteng, penutupan ratusan tempat maksiat di Tapteng yang diklaimnya menyelamatkan Rp 973 juta uang masyarakat tiap malam.

Bakhtiar juga mengklaim Pemkab Tapteng sudah memulai program bedah rumah tidak layak di wilayahnya. Dia menyebut Pemkab juga berupaya membantu ekonomi warga lewat penyaluran CSR perusahaan, zakat ataupun tali kasih untuk warga miskin.

"Tolong tanya gubernur, selama beliau menjabat kurang lebih satu tahun apa yang dilakukannya untuk Sumatera Utara. Kami minta diadakan survei independen dilakukan dari pusat atau dari universitas di Sumatera Utara atau tim lain secara independen. Apa yang dilakukan gubernur selama dia menjabat, apa yang kami lakukan selama menjabat," ucapnya.

"Kami lagi bangun infrastruktur Tapanuli Tengah. Udah ratusan miliar kami bangun untuk jalan dan sebagainya tanpa ada bantuan keuangan dari Provinsi selama Edy Rahmayadi menjabat Gubernur Sumatera Utara," sambungnya.

Dia juga mengingatkan Edy soal Tapteng yang merupakan bagian dari Sumut. Jika Tapteng miskin, maka ada tanggung jawab Edy sebagai Gubernur.

"Ingat Pak Gubernur, Tapanuli Tengah adalah bagian dari Sumatera Utara. Jeleknya Tapanuli Tengah, hancurnya Tapanuli Tengah, tidak meratanya pembangunan di Tapanuli Tengah adalah kegagalan Gubernur sebagai Gubernur Sumatera Utara," ucapnya.

Selain itu, Bakhtiar juga menyerang Edy soal jalan provinsi yang rusak. Menurutnya, hal itu tanggung jawab Edy sebagai gubernur.

"Jalan di Tapanuli Tengah, yang itu jalan Provinsi Sumatera Utara dan itu sangat banyak hancur dan banyaknya jalan hancur di kabupaten/kota lain yang tugas Provinsi Sumatear tolong itu diperhatikan gubernur," Bakhtiar.



Edy sebelumnya menyinggung kondisi masyarakat di Tapteng. Edy menyebut kemiskinan masih menjadi persoalan di Tapteng.

"Waktu saya mau jadi gubernur, dibawa saya sama relawan ke Tapanuli Tengah. Begitu saya masuk ke sana, orang miskin semua. Nggak jadi saya kampanye," kata Edy di Aula Raja Inal Siregar kantor Gubernur, Jl Pangeran Diponegoro, Medan, Selasa (17/12).

Edy menceritakan kunjungan ke Tapteng yang seharusnya digunakan untuk kampanye diganti menjadi makan bersama masyarakat. Edy lantas menyinggung kinerja Bakhtiar Ahmad Sibarani yang dinilai tidak memuaskan.

"Akhirnya saya sekarang mau balik ke Tapanuli Tengah sana, eh bupatinya begitu. Tak cocok jadi bupati, gimana tak miskin rakyatnya? Tak ada sayangnya sama rakyat, kok ia jadi pemimpin?" tutur Edy.
Halaman 2 dari 2
(haf/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads