"Jaringan di lapas ini macam-macam. Ini kita punya jaringan Madura, jaringan Aceh, jaringan Jakarta, jaringan Medan, dan semuanya ini masing-masing punya pengendali di lapas. Ada yang sudah kami amankan, ada yang belum. Karena kami kesulitan," kata Kepala BNNP Jatim Bambang Priyambadha kepada detikcom, Selasa (17/12/2019).
Untuk mengatasi kesulitan dalam mengungkap jaringan itu, pihaknya kerap kerja sama dengan BNNP dari wilayah lainnya. Bahkan terkadang harus bekerja sama dengan BNN pusat.
"Contoh ada penyelidikan pengirimannya melalui Jakarta baru melalui darat. Kami sanggong di Jakarta dengan 15 kg dengan ekstasi cukup banyak sehingga ditangani oleh BNN Provinsi DKI karena kami kerja sama dan dibantu dengan BNN pusat," terang Bambang.
Menurut Bambang, peredaran narkotika yang dikendalikan dari lapas semakin marak karena napi bisa menggunakan ponsel, sehingga bisa berkomunikasi dan mengendalikan jaringan.
Karena itu, ia menyampaikan kunci pemberantasan narkoba yang dikendalikan dari lapas cukup dengan mencegah masuknya ponsel ke lapas. "Kalau bisa, lapas tidak ada handphone. Itu sangat bagus sekali karena komunikasi mereka melalui HP dan itu masih bisa masuk di lapas," pungkasnya.
Tonton juga video Dari HP hingga Alat Isap Narkoba Ditemukan di Rutan Makassar:
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini