Ketua MPR: Perlu Kebijakan Tepat Sasaran Mengelola SDM Milenial

Ketua MPR: Perlu Kebijakan Tepat Sasaran Mengelola SDM Milenial

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 14 Des 2019 21:22 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Istimewa)
Jakarta - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai perlu ada kebijakan yang tepat sasaran untuk mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) milenial. Bamsoet mengatakan Indonesia jangan kehilangan momentum untuk melompat jauh.

"Mari berikan apresiasi kepada pemerintah yang menempatkan pembangunan sumber daya manusia berkelanjutan sebagai prioritas dan fokus pada anggaran negara di tahun 2020. Saat ini, ketika kita menyongsong puncak bonus demografi, diperlukan kebijakan-kebijakan yang tepat sasaran dalam pengelolaan SDM muda dan potensial. Tujuannya, agar jangan sampai kita kehilangan momentum untuk melompat lebih jauh," ujar Bamsoet dalam acara Milenial Festival 2019, di Jakarta, Sabtu (14/12/19).



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bamsoet kemudian bicara mengenai pentingnya demokrasi. Menurut dia, ada beberapa prinsip yang menjadi indikator eksistensi demokrasi.

"Antara lain adanya konstitusi sebagai dasar penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara, jaminan perlindungan HAM, jaminan kebebasan berserikat dan berpendapat, serta suksesi penyelenggara kekuasaan negara, peradilan yang sehat dan independen. Selain, penegakan hukum dan persamaan kedudukan di depan hukum dan hadirnya pers yang merdeka dan independen," ujar dia.



Simak juga video China Rayu Ormas Islam RI soal Muslim Uighur, MPR: Tidak Bisa Dibeli:




Menurut Bamsoet, di antara berbagai pilihan demokrasi, Presiden pertama RI Sukarno telah menawarkan konsep demokrasi yang sesuai dengan kondisi Indonesia. Demokrasi di Indonesia, kata Bamsoet, harus mempunyai corak sendiri dan tidak perlu sama dengan penerapan demokrasi di negara lain.

"Pandangan Sukarno tentang demokrasi merujuk pada kenyataan bahwa setiap negara bangsa mempunyai kondisi, ciri khas, budaya, yang tidak selalu sama dan sebangun. Kehidupan berdemokrasi di Indonesia, misalnya, lekat dengan sikap menjunjung tinggi etika dan moral yang memberikan penghormatan terhadap keberagaman bangsa yang majemuk," terang Bamsoet.



Dia mengatakan generasi milenial menjadi faktor kunci dalam membentuk demokrasi Indonesia. Karena itu, dia berharap keterlibatan generasi milenial dalam kebijakan Indonesia.

"Di sini peran sentral generasi milenial dibutuhkan untuk mendorong komponen-komponen masyarakat lainnya agar tidak bersikap pasif. Sehingga, akan semakin banyak keterlibatan masyarakat dalam mempengaruhi arah kebijakan pemerintah," imbuh Bamsoet.

Bamsoet menegaskan generasi milenial bahwa perjuangan tak hanya berhenti selepas kemerdekaan saja. Generasi milenial, kata dia, harus mengambil peran dalam mempersiapkan masa depan Indonesia.

"Generasi milenial harus menyadari bahwa perjuangan bangsa tidak selesai selepas kemerdekaan saja. Namun, perjuangan terus berlanjut dalam rangka mencapai kemakmuran yang berkeadilan. Dengan kesadaran sebagai bangsa yang besar, kita optimis menatap masa depan, karena kita hidup dalam era yang penuh dengan segala kemungkinan dan peluang," tutur dia.
Halaman 2 dari 2
(knv/hri)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads