BKSDA Evakuasi Buaya yang Nyasar ke Permukiman di Klaten

BKSDA Evakuasi Buaya yang Nyasar ke Permukiman di Klaten

Achmad Syauqi - detikNews
Jumat, 13 Des 2019 15:34 WIB
Tim BKSDA dan Polsek Ceper mengevakuasi buaya muara dari rumah warga di Klaten, Jumat (13/12). (Foto: Istimewa)
Klaten - Anakan buaya yang ditemukan Kecamatan Ceper, Klaten, dipastikan jenis buaya muara. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Surakarta mengungkap buaya yang ditangkap di selokan kampung itu berjenis kelamin betina.

"Jenisnya buaya muara. Untuk jenis kelaminnya betina," ungkap Kepala Resort BKSDA Surakarta, Sudadi, saat dihubungi detikcom, Jumat (13/12/2019).

Menurut Sudadi, tim BKSDA sudah mengecek ke lokasi Dusun Jetis, Desa Klepu, dan melihat ciri fisiknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Karena tergolong reptil buas dan berbahaya, buaya tersebut kemudian dibawa petugas ke Lembaga Konservasi Taman Satwa di Semarang.

Saat dibawa, buaya tersebut dalam kondisi sehat. Petugas juga telah mendatangi warga yang mengaku sebagai pemilik.

"Kita datangi. Yang bersangkutan menyerahkan buaya dan berjanji tidak akan mengulangi (memelihara buaya muara)," tambah Sudadi.

Dalam kesempatan ini, Sudadi mengimbau masyarakat untuk tidak memelihara buaya. Sebab selain masuk binatang buas, soal pemeliharaan hewan juga diatur undang-undang.

"Setiap orang juga dilarang memelihara dan seterusnya karena ada di UU nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya," terang Sudadi.


Kapolsek Ceper AKP Sarwiyono menambahkan, polisi sudah mendatangi rumah warga yang mengamankan buaya, Andreas Kurniawan.

"Tim BKSDA datang ke Polsek. Bersama Polsek mendatangi warga yang mengamankan buaya tersebut," ungkap Sarwiyono.

Diwawancara terpisah, peneliti Bidang Reptil dan Amfibi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy, juga memastikan buaya itu jenis buaya muara.

"Itu (Crocodylus) porosus. Mungkin ada warga yang memelihara buayanya," terangnya saat melihat foto buaya yang dikirimkan detikcom.

Dinamakan buaya muara, sambung Amir, karena hidup di sungai yang dekat dengan laut atau muara. Habitatnya di sungai dataran rendah dan dekat pantai.


Diberitakan sebelumnya, buaya pertama kali ditemukan oleh M Alif, warga Dusun Jetis. Buaya itu dia temukan saat mancing di selokan, Senin (9/12).

"Awalnya kena pancing. Setelah tahu itu buaya saya lapor ke Andre dan bersama warga dimasukkan akuarium," katanya.
Halaman 2 dari 2
(rih/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads