Kejahatan Jalanan di Jatim Meningkat Tahun 2019, Polisi Sebut Motif Ekonomi

Kejahatan Jalanan di Jatim Meningkat Tahun 2019, Polisi Sebut Motif Ekonomi

Hilda Meilisa - detikNews
Selasa, 10 Des 2019 13:44 WIB
Kombes Frans Barung Mangera (Hilda Meilisa Rinanda/detikcom)
Surabaya - Kasus kejahatan jalanan di wilayah Polda Jatim disebut meningkat pada 2019. Diketahui, kebanyakan kasus ini bermotif ekonomi. Karena itu, polisi turut meningkatkan pengamanan dan kewaspadaan agar masyarakat tenang berkendara di jalan.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Frans Barung Mangera mengatakan kasus kejahatan jalanan yang kerap terjadi adalah pencurian dengan kekerasan (curas) hingga pencurian dengan pemberatan (curat). Sedangkan jumlah kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) justru menurun.

"Curat dan curas ini memang menjadi perhatian kami. Kapolda Jawa Timur Irjen Luki Hermawan sudah menyampaikan kepada publik bahwa curanmor justru menurun, yang meningkat ini justru kejahatan jalanan curas dan curat," ungkap Barung saat dimintai konfirmasi di Polda Jatim, Selasa (10/12/2019).

Saat ditanya berapa kenaikannya, Barung menyebut data tersebut masih dalam proses akumulasi oleh jajarannya. Namun Barung mengaku kejahatan curas dan curat memang naik belakangan ini.

Sementara itu, untuk motifnya, Barung mengatakan hal ini lebih ke motif ekonomi. Para pelaku biasanya tak hanya merampas kendaraan korban, tapi juga mengancam hingga melukai korban.


"Pencurian dengan kekerasan atau sering dikatakan kejahatan jalanan, kita tidak menampik itu bahwa ini juga melihat dari beberapa fenomena yang ada. Artinya bahwa kebutuhan ekonomi," imbuh Barung.

Selain itu, Barung menyebut pelaku kerap mengambil jalan pintas untuk mendapatkan uang. Akibatnya, berbagai jalan dilakukan hingga melukai orang lain.

"Kemudian juga perkembangan situasi yang saat ini yang dilakukan adalah bahwa ke generasi-generasi sekarang ini ada sesuatu kecenderungan untuk mendapatkan segala sesuatu dengan mudah ya. Sehingga dua hal inilah yang menjadi fokus kami, yaitu masalah ekonomi yang kedua adalah mudahnya orang ingin mendapatkan segala sesuatu tanpa melakukan hal-hal yang berkaitan dengan kerja keras, sehingga dengan mudah mengambil milik orang lain," papar Barung.

Sedangkan untuk wilayah yang sering menjadi incaran pelaku, Barung menyebut pihaknya masih berfokus di kota besar, seperti Surabaya, Sidoarjo, dan Malang.

"Kami fokus di Surabaya, Sidoarjo, Malang. Tiga tempat itulah yang menjadi tempat berkumpulnya masyarakat. Jumlah penduduk secara demografi cukup besar dan di sana terjadi yang namanya perputaran ya perekonomian yang cukup tinggi," lanjutnya.

"Itu menjadi fokus kami refleksi akhir tahun. Salah satu yang dibahas adalah meningkatnya beberapa kejahatan dan harus diantisipasi pada 2020," pungkasnya. (hil/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.